Aku bersandar pada kursi keras kantorku. Kudengar lagu demi lagu mengalir lirih di earphoneku, sambil sesekali kutatap rintik hujan di luar sana. Jalanan basah yang menghampiri pandanganku, menerawangkanku kembali ke masa lalu.
'Aku suka hujan di pagi hari,' katamu tersenyum sambil menunjuk ke luar mobil.
Aku mengangguk, membalas senyummu. Jalanan kala itu tak begitu ramai, jadi kualihkan pandanganku ke atas. Langit merenda awan, matahari mengintip di tengah tetesan hujan. Sempurna, pikirku, sambil berharap hujan 'kan reda ketika kami sampai di gereja.
Aku memandangmu, dan kamu masih tersenyum, begitu menikmati cuaca saat itu. Layaknya seorang bocah dan permen lolipop-nya, demikian juga kamu.
Setahun yang lalu. Waktu bergulir begitu cepat. Tiga hari lagi Natal dan aku belum mendengar kabar darimu. Kuseruput coklat panasku sambil berharap, aku bisa memandang senyummu sekali lagi saat kau bersenang-senang dengan hujanmu.
Flap more...
Tuesday, December 22, 2009
You and Your Rain
Snag ::: Maginificent Memoirs 3 Bite(s)
Scratched by Anonymous on 10:52 AM
Monday, September 28, 2009
It's Been A Year
What's been a year?
A new me. Me, who started to learn about what life really is. A life that was filled with love. Love itself, as the time went by, was not only what I felt, but what I committed to, what I did for it, what sacrifice that I was willing to make.
Life, like love, for me, is about understanding. The meaning of life, is not how I regret and being grumpy because of what I can not reach. It is about how to accept and understand that there are many things I can not control. Like I always say, life ain't beautiful until I decide it is.
I have learnt so many, yet I did make mistakes. I laughed a lot, yet tears went down. But that is how I grow up. It is not my birthday, nor my wedding day. But this day is special, I thank God for giving me this day one year before.
*postingan ga penting nih, cuma asal nulis*
Flap more...
Snag ::: Personal Paradigms 0 Bite(s)
Scratched by Anonymous on 9:34 AM
Thursday, September 17, 2009
Morning Alarm
Aku tengah lelap meringkuk di ranjangku ketika jam di kamar berdentang 2 kali. Aku terbangun dan melihatmu mengendap, sedikit berjingkat berusaha tak membangunkanku.
"Hi!" sapaku. Kamu terkaget dan tersenyum padaku, "Hey, sorry, waking you up. Go back to sleep!" Aku berdeham dan kembali tertidur.
Entah berapa lama aku tertidur, saat aku merasakan kehangatan tanganmu memeluk pinggangku.
"Glad to see you back," kataku setengah sadar.
"I miss you" kau berbisik.
"Are you serious?" tanyaku tak percaya.
"Serious" nafasmu menghangatkan punggungku.
"I miss you too..."
"TUT TUT TUT TUT TUT"
Aku terbangun dari tidurku. Kumatikan alarm handphoneku dan ku berbalik. Tak kudapati kau di sana. 'Alarm sialan,' umpatku dalam hati.
Flap more...
Snag ::: Maginificent Memoirs 0 Bite(s)
Scratched by Anonymous on 10:42 AM
Tuesday, August 25, 2009
Mereka Bertanya
Mereka bertanya adakah air mata
atau rekah senyum yang menggugah asa?
Segaris mimpi mungkin tak raih sang bintang
Namun alunan simfoni ini tak akan pernah lekang
Mereka bertanya seuntaikah bahagia terasa
atau sayatan perih yang membuka luka?
Seberkas harapan mungkin tak menorehkan keabadian
Namun keyakinan ini mengusir kesepian
Mereka bertanya adakah kepastian menjelang
atau cinta akan pupus di balutan waktu berselang?
Sebait cerita tak akan menjawab mereka
Namun kasih yang ada bukanlah kesiaan belaka
Mereka bertanya, kita mengalunkan mimpi dan nada
Mereka bertanya, kita mengukir keyakinan dan asa
Mereka bertanya, kita menjalin cinta dan cerita
Di akhir sang waktu, mereka bertanya
'Sanggupkah kami seperti mereka?'
Inspired by a friend of mine.
Teruslah berharap dan berkeyakinan.
Flap more...
Snag ::: Symphonic Screams 0 Bite(s)
Scratched by Anonymous on 2:09 PM
Friday, August 21, 2009
On The Pergola
Lambaian spanduk iklan yang tertiup angin kadang mengenai kepalaku. Kunikmati cahaya mentari pagi yang menyentuh kulitku. Di beranda rumahku, aku duduk memandang deretan bukit melintang membentuk horison.
Dingin, kugenggam segelas teh hangat dan sesekali kuhirup uapnya. Aku sungguh menikmati alam ini. Kudengar derak pintu di belakangku. Aku menoleh dan kulihat senyum kecil di wajahmu.
Aku kembali mengarahkan pandangan di kejauhan, bangkit dari kursi dan mulai berceloteh sambil menunjukkan hamparan hijau di bawah sana padamu. Kau mendekat dan melingkarkan kedua tanganmu di pinggangku. Aku terdiam, merasakan sensasi hangatmu. Kupejamkan mataku, mencoba menyatukan semua rasa yang diterima indraku.
Tak sebentar ku menikmati indahnya pagi ini. Saat kubuka kembali mataku, gelas yang tadi kupegang telah menjadi dingin. Kau sudah tak ada di sana. Barisan bukit hilang entah ke mana. Yang tertinggal hanyalah aku dan spanduk iklan yang tetap menerpa wajahku sesekali.
Flap more...
Snag ::: Maginificent Memoirs 1 Bite(s)
Scratched by Anonymous on 10:14 AM
Tuesday, July 21, 2009
I Know
There's no word i cud say
Nor there i cud write
To let this feeling lay
In the brightest light
Love, what people tell
Ain't sumting i know really well
Love, what people soar
Ain't sumthing i cud roar
But when it comes to you
I know it's true
Sent to you.
July, 20 2009.
01:37 a.m.
Flap more...
Snag ::: Symphonic Screams 1 Bite(s)
Scratched by Anonymous on 11:14 AM
Monday, July 13, 2009
Bless The Broken Road
I set out on a narrow way many years ago
Hoping I would find true love along the broken road
But I got lost a time or two
Wiped my brow and kept pushing through
I couldn't see how every sign pointed straight to you
[Chorus:]
Every long lost dream led me to where you are
Others who broke my heart they were like Northern stars
Pointing me on my way into your loving arms
This much I know is true
That God blessed the broken road
That led me straight to you
I think about the years I spent just passing through
I'd like to have the time I lost and give it back to you
But you just smile and take my hand
You've been there you understand
It's all part of a grander plan that is coming true
[Chorus]
Now I'm just rolling home
Into my lover's arms
This much I know is true
That God blessed the broken road
That led me straight to you
That God blessed the broken road
That led me straight to you.
Lagunya bagus loh, akustik gituh. Ni ada di albumnya Hannah Montana The Movie.
Link donlotnya :
1 Album
atau
Bless The Broken Road
Lagunya bagus bagus... Yang seru yg judulnya Hoedown Throwdown. Bisa buat nari2 kayak orang gila. Wkwkwkwk... Enjoy!!!
Flap more...
Snag ::: Lingering Lyrics 1 Bite(s)
Scratched by Anonymous on 1:21 PM
Thursday, July 9, 2009
Between Ice and Cold
Libur pemilu presiden kemarin adalah angin seger buat g, yang uda dengan sangatnya mengalami kebosanan dan kejenuhan di kantor. Walo cuma sehari, tetep aja kayak berkat tak ternilai. *halah....
Nyontreng gak Hans? Ya iya pasti donk!!!! Walo ga dapet undangan milih, karena uda 2 hari rumah g kalo siang ga ada orang, karena pembokat pulang kampung buat nyontreng, g ma si Mia melangkah dengan pasti ke TPS deket rumah. Ampe sono nyodorin KTP. Petugasnya nyari2 nama g di list pemilih n uda ketemu. Tapi bukannya dikasi lembar contrengan *halah* malah disuru nunggu. Tapi akirnya nyontreng juga setelah nunggu ampir 15 menitan.
Kemarin sebenernya ga ada acara, secara malemnya g baru bobox jam 3 dan pas bangun, tenggorokan serasa abis nelen duren. Tapi pulang nyontreng, diajakin nonton Ice Age. Hm.... good offer eh? Cepet2 mandi, siap2, dan 10 menit kemudian uda jalan ke mobil Andi yg nunggu di depan gang rumah.
Nonton di TA. Fiuh... ramenya.... kayak semut baris. Panas... tapi Budi uda ngantri ampir sampe depan. Akhirnya beli tiket 10 biji. 10? Banyak amit.... iya donk... Itung yuk : Budi, Andi, Mia, Yeye, Welli, 2 temen Welli, Firman, Desi. Brapa tuh? 9 kan? Ama g jadi 10 donk. Trus makan deh, di Ajisen Ramen. Pesen Fish Don Buri. Pas mo makan, iseng2 g bolak balik timunnya. Dan... dum dum ru dum dum ru dum dum..... ada ijo2 yang menggeliat geliat di sana. Lucu sekali!!!! Hiatttttttt.....
Fish Don Buri : 19.8 K
Ocha Hot : 8.8K
Plus 10% tax.
Andi manggil mbaknya trus bilang "Mbak, ini ada bonus nya loh"
Si mbak yang ngeliat tu ijo2, lgs minta maaf, dan tu makanan lgs dibawa pergi. Trus digantilah dengan yang baru.... *wait, bener baru ga ya? ato cuma diganti timunnya? Ga taulah... makan juga dengan un-nafsu. Uda perut lagi ga enak, makanannya juga ga enak. Tau gitu, tadi g makan aja tu ijo2, sapa tau enak.... wkakakakak....
Ice Age 3? Lucuuuuuu..... Bagus ni film. Lebih puas nonton film ini drpd nonton Transformer 2. Menghibur dan menghibur. Tonton deh!!! Kalo bisa yang 3D. G sih ga nonton yang 3D. Hehehehe....
Movie tickets : 35K
Abis nonton, muter2 TA, trus nongkrong di J.Co. Beli hot chocolate yang mayan nendang. Jam 6an pulang, buat mandi. Badan mulai krasa ga enak ni. Lemes, letoy, eneg, dan konco2nya. Trus jam 9 pegi makan ma Andi di Bun Ong, Green Garden.
Hot Chocolate Reg. : 26K
Pesen nasi tim babi kecap. Enak euy. Sayur asemnya juga asemnya pas.... Padahal g gak lagi kelaparan. Coba kalo lagi laper n lagi nafsu makan, pasti abis 2 porsi *halah... lebay...
Nasi Tim Babi Kecap : 25K
Teh Manis Panas : 3K
Abis makan langsung pulang. Si angin kayanya uda mulai masuk ni..... Kecurigaan g sih, gara2 nonton Ice Age. G kan biasa idup di negara tropis, tiba2 lgs dikasi salju, jadi masuk angin deh.... hux...
PS. Tulisan blog g ini kok jadi selalu masuk di fesbuk ya? Mo cari settingannya tapi ga ketemu2... http://aintanangel.blogspot.com
Flap more...
Snag ::: Delicious Delight, Regular Roars, Screen Shouts 5 Bite(s)
Scratched by Anonymous on 3:43 PM
Thursday, July 2, 2009
The Revenge
Well, finally, I got a chance to watch the super-exciting-so-called movie whatsoever. Transformer : The Revenge of The Fallen. Yesterday, 8.30 pm, at Theatre 2, EX Plaza.
I stepped up to the cinema with full of expectations, since watching Transformers 1 made my mouth making an "O" shape since the begining of the film until the end. It was over expectation.
Yesterday, I enjoyed every scene it showed me. In the middle of the show, something bothered me, a-want-to-pee-calling, but still, I wouldn't want to miss a single shot of Michael Bay's.
I do agree, it was a fantastic movie. The robots, the fights between them, the romances, or even the tears of Bumblebee were good. It was good, really. But I wasn't impressed. I could say that the storyline was not strong enough.
When I tried to remember what Transformers 1 offered, it was practically not different, the contents were quite similar, only different package. So my guessing was Transformers 1 made me impressed, but Transformers 2 could not, because, as much as I realize now, all I wanted is to watch something new.
Well, it is just me. You guys, I believe, have your own scoring. Is it worth to watch? Of course. It's kind of movie that I want to watch again some other time. And I look forward to another Autobot's sequel.
Flap more...
Snag ::: Screen Shouts 2 Bite(s)
Scratched by Anonymous on 2:13 PM
Monday, June 15, 2009
3 Days at Bandung
Tour Bandung, Thursday-Saturday, 11-13 Juni 2009.
Day 1
Sop Buntut Dahapati @ Cipaganti. Sop Buntut Goreng = 35K. ****
Tangkuban Perahu. Entrance fee : 15K/pax + 5K/car. ***
Sagoo @ PVJ. Mie Goreng Kekian + Drinks = 30K. **
Missing Lynx @ Blitz Megaplex. 25K/pax. *
Day 2.
Ampera on the way to Ciwidey. Gurame Bakar + Drinks = 25K. **
Kawah Putih, Ciwidey. Entrance fee = 10K/pax + 5K/car. *****
Sindang Reret @ Jalan Raya Ciwidey. Sop Buntut + Karedok = 62K. *
Neo Calista @ Bukit Pakar, Dago. Kakap Steak + Drinks (with UOB Disc 30%) = 45K. ***
Day 3.
Mie Rica @ Paskal Hypersquare. Mie Rica + Ice Tea = 20.5K. ****
Bebek Garang @ Kyai Luhur. Bebek Bumbu Rangkasbitung + Omelet Bebek + Drinks = 39K. ****
* = Not Recommended
** = So so.
*** = Quite good.
**** = Must try
***** = Highly Recommended.
Flap more...
Snag ::: Delicious Delight, Joyfull Journeys 0 Bite(s)
Scratched by Anonymous on 9:14 AM
Monday, June 1, 2009
Healing Madness
Aku duduk diam, bergeming, sambil mengigit bibir. Sesekali kusambar setumpuk kertas di meja di depanku, kugunakan mengusir hawa panas yang siang itu begitu menyengat. Tatapan mataku tetap tertuju pada sebaris tulisan di layar komputerku. Aku marah. Kesal.
Telepon berdering, kuambil nafas dan kuhembus perlahan. Kuangkat. Hampir 1 menit suara di sana mengoceh tiada henti. Aku membalas 5 patah kata. Suara di sana menyahut kembali dengan nada tak bersahabat. Telingaku memerah karenanya. Hati ini panas, ingin berteriak.
Kujalankan pemutar lagu di komputerku setelahnya. Suara Bunga Citra Lestari mengalun mengiringi gerahnya suasana.
Kuingin marah, melampiaskan
Tapi ku hanyalah sendiri di sini
Hanya itu lirik yang terdengar, selebihnya aku tak peduli lagi. Kulangkahkan kaki, keluar dari bangunan beton. Panas mentari begitu menyengat. Biarlah, pikirku. Lebih baik mengecap teriknya siang, daripada harus menahan marah yang telah menggebu.
Tiba-tiba aku mengingatmu. Dan saat kudengar suaramu di ujung sana, kepalaku mendingin. Hanya kesejukan yang kurasakan. Melepas kerinduan yang mungkin telah mengerogoti kesabaranku.
Flap more...
Snag ::: Maginificent Memoirs 1 Bite(s)
Scratched by Anonymous on 1:54 PM
Monday, May 18, 2009
Teko & Angels and Demons
Judulnya ga nyambung yah? Hihihi... Bis mo posting 2 kali males, ya uda jadiin 1 aja. Tapi keduanya tentang review kok. Yang satu review tempat makan, yang atunya review film.
Teko. Waktu pertama kali liat rumah makan ini, pas g lagi nyari2 Leko. Hampir aja masuk ke sini, tapi karena Fellys nge-rekomend ke Leko, dan dari awal memang rencana ke Leko, so Teko ini dilewatin.
Teko ini berlokasi di PIK, beda beberapa ruko ama Leko. Sajiannya juga mirip2 ama Leko. Menu spesial-nya Iga Penyet juga. Disajikan dengan 4 pilihan sambal, bikin Teko serupa namun tak sama dengan Leko. Iga penyet nya lebih garing, lebih renyah dan lebih berasa dibanding Leko. Kalau di Leko mantab, di sini lebih mantab.
Sempet nyicip juga Iga Bakar Bumbu Kacang. Yang ini juga ga kalah enak. Bumbu kacangnya krasa banget daun jeruk nya *atau daun salam ya?@#!? Enak kok. Buat selingan kalo dah bosen makan di Leko. Hihihihi.... Harganya sama kok. Kalo beda pun ga beda jauh. 75K IDR buat berdua dirasa uda cukup.
Angels and Demons. Bagus menurut g. Walo berbeda dengan cerita di bukunya, ga mengurangi greget kok. Yang sedikit melenceng dari cerita, seinget g adalah:
1. Simbol Illuminati diterima Langdon dari mesin fax, bukan dari kepolisian.
2. Langdon memecahkan kaca perpustakaan dengan menggunakan efek domino rak buku, bukan hanya dengan 1 rak.
3. Langdon berkelahi dengan Hassasin, tidak hanya diam.
4. Camerlengo membakar dirinya di atas gereja bukan di tangga menuju makan Santo Petrus.
Itu juga kalo g ga salah inget sih. Hahahahaha....
Overall, film ini keren. Patung, gereja, Vatikan, semuanya keren. Ga nyesel deh nonton film ini. G yang duduk di baris kedua dari depan, dan nonton dengan kepala nyut2an, masih bisa menikmatinya. TOP dah!
Flap more...
Snag ::: Delicious Delight, Screen Shouts 2 Bite(s)
Scratched by Anonymous on 1:19 PM
Wednesday, May 13, 2009
Coming Soon
Sejak kepindahan tempat kerja g ke Bintaro, g jadi berhak pulang lebih awal deh, karena masuknya juga lebih pagi. Jam 5 teng, g dah bisa meluncur pulang. Pas ada FIT (Free Indie Tuesday) horor di Blitz Megaplex, g kepikiran buat nonton. Soalnya dulu2 kan ga bisa, secara film diputer jam 7, padahal g baru pulang jam 6 sore.
So, dengan gigihnya g pulang jam 5, trus jemput Andi, pulang bentar buat ganti baju n naruh leptop, trus melaju ke Grand Indo. Tapi sial sungguh sial, macet nya ga ketulungan. Di kemanggisan macet, di tanah abang macet, ga biasanya. Hoh. Tau gt, ga usa ganti baju dulu....
Nyampe Blitz jam 7.20 dan uda penuh. Hux hux... Dan tnyata si Primus yang uda dateng duluan juga ga kebagian tempat. Padahal td nya sedikit berharap kalo si Mus uda di dalem, dia nge-cup-in tempat. Hihihihi....
Mo pulang kok brasa sia2, so abis makan, menguatkan hati buat tetep nonton film horor dengan tajuk Coming Soon. Si Harry pernah bilang di blog-nya film ini dapet nilai 5 dari 5 bintang. So mayan berharap ni film ga mengecewakan.
Film-nya shocking. Tapi g cm kaget sekali sih, soalnya hampir sepanjang film g merem ato kadang nutup mata pake tangan. Hahahahahaha.... Reviewnya bisa dilihat di blog-nya Harry. G takut kejadian selama-seminggu-kebayang-muke-hantu gara2 nonton 4BIA keulang lagi. Wakakaka... Tapi g yakin, walo g ga nutup mata, film ini ga seseram 4BIA.
Overall, sekalipun film ini mengagetkan, dan mayan serem, g ga bisa kasi nilai lebih dari 6 dengan skala 10 buat film ini.
Flap more...
Snag ::: Screen Shouts 0 Bite(s)
Scratched by Anonymous on 2:00 PM
Friday, May 8, 2009
My Bloody Valentine
Film animasi 3D? Udah biasa. Sekarang giliran film non animasi tiga dimensi. Film pembunuhan pula. Killing sphree. Hehehehehehehe...
Yupe, kmrn abis nonton My Bloody Valentine. Horror thriller yang berkisah tentang 'bangkitnya kembali' seorang pembunuh massal setelah 10 tahun dinyatakan tewas terkubur dalam sebuah tambang.
Ceritanya standart walau ada twist di bagian akhir cerita. Tapi efek 3 dimensinya bagus. Jempol bagi pembuatnya. Keren. Ga kurang dari 3 kali g terlompat2 dari kursi g. Kaget, tegang dan hm..... gore.
Bagi yang demen film2 kayak Wrong Turn, Saw dan sebangsanya, pasti suka ma film ini. Adegan2nya disusun sebegitunya sehingga sering bikin kaget. Mungkin karena terlalu sibuk bikin adegan mengagetkan, ceritanya jadi standart. Hehehehehe....
But ini film layak tonton kok, tapi musti yang 3D loh. Sayang cuma diputer di Blitz Megaplex.
Flap more...
Snag ::: Screen Shouts 0 Bite(s)
Scratched by Anonymous on 9:55 AM
Monday, May 4, 2009
What Love Is
"I have found the paradox,
It is Mother Teresa's.
What do you think?
Snag ::: Personal Paradigms 0 Bite(s)
Scratched by Anonymous on 11:02 PM
Tuesday, April 21, 2009
Leko - Iga Penyet
Hello semua. Setelah absen sebulan lebih, akhirnya g punya niat buat nulis lagi. Sebulan yang lewat g nambah umur loh *ga penting*. Banyak hal yang bisa dicritain, tapi ntah knapa saat jari2 g neken tuts2 kibot buat nulis ini pun masih terasa malas. Trus judul nya means apa neh?
Leko tu tempat makan, sodara sodara. Ni g barusan pulang dari makan di sana. Sajiannya iga penyet. Iga digoreng trus dikasi sambel yang bisa dipilih dari 4 rasa : super pedes, pedes, sedeng dan gak pedes. G, karena ga gitu doyan pedes, milih yang sedeng. Untuk minum g pesen segelas es jeruk degan.
Leko ini katanya asli Surabaya. Tapi setau g uda buka 2 cabang di Jakarta. Ini g juga baru tau tadi pas Ricky ngajakin makan di Leko. Karena g musti balik Jakarta, maka g makan di Leko yang di PIK, sedangkan Ricky n frens makan di Leko yang di Gading Serpong Melati Mas, Serpong.
Mayan lama g nunggu si iga nongol, tapi pas nongol ga mengecewakan. Enak, dagingnya empuk. Trus sambalnya mantap. Bagi yang suka pedes, kayanya musti cobain. Soalnya g kan coba yg sedeng, itu juga uda pedes. Harganya juga ga mahal2 banget. Seporsi iga dibandrol dengan harga 25 rebu.
So tadi abis 72 rebu buat 2 porsi iga penyet, 3 nasi putih, 1 es jeruk degan dan 1 es teh tarik. Sayang g ga bawa kamera, dan henpon yg berkamera lagi jebol. Search aja pake om gugel, pasti nemu d.
Lokasi yang di PIK itu di seberang Waterbom. Di ruko2nya. Ga jauh dari Waterbom. Deretan tempat makan deh pokonya. Di situ juga ada Tekko. G ampir aja masuk ke Tekko. Belum pernah cobain juga si Tekko enak apa gak. Maybe nex time.
Flap more...
Snag ::: Delicious Delight 3 Bite(s)
Scratched by Anonymous on 10:24 PM
Monday, March 2, 2009
Seen-Movie List
Udah lama g ga ngepost tentang film2 yang g tonton di bioskop nih. Karena uda terlalu banyak, g kasi komen tiap film aja yah. Sekaligus pop-corn-meter buat tiap film yang g tonton dari akhir 2008 sampe sekarang.
1. Mamma Mia (27 or 28 Sept 08) : Lumayan menghibur. 3 pop-corn. Review.
2. Laskar Pelangi (30 Sep 08) : No klimaks, datar, tapi cukup menghibur. 3 pop-corn. Review.
3. Body of Lies (10 Oct 08) : Film nya bikin ngantuk. 1.5 pop-corn. Review.
4. Eagle Eye (15 Oct 08) : Menegangkan, sayang endingnya mengecewakan. 2,5 pop-corn. Review.
5. The House of Bunny (18 Oct 08) : Mayan lucu. Tapi sedikit ndeso. 2.5 pop-corn. Review.
6. P2 (30 Oct 08) : Sadis, sadis, dan sadis. Keren. 3.5 pop-corn. Review.
7. City of Ember (8 Nov 08) : Predictable. Kid's movie. 3 pop-corn. Review.
8. Beverly Hills Chihuahua (12 Nov 08) : Lucu, tapi ga banget banget. Standart. 2 pop-corn.
9. Tropic Thunder (15 Nov 08) : Film lucu tapi ga mutu. 2 pop-corn.
10. Quantum of Solace (Nov 08) : Seru, tapi kalah seru dari installment sebelumnya. 3 pop-corn.
22. Twilight (6 Dec 08) : Mayan bagus nih. Sayang adegan fight-nya kurang. 3.5 pop-corn. Review.
12. Black Book (7 Dec 08) : Ceritanya panjang dan sedikit bikin ngantuk. 3 pop-corn. Review.
13. Bolt (10 Dec 08) : Lucuuuuu..... 4 pop-corn. Review.
14. The Day The Earth Stood Still (17 Dec 08) : Standart. 2.5 pop-corn.
15. Transporter 3 (20 Dec 08) : Standart dan cenderung lebay. 2.5 pop-corn.
16. Madagascar 2 (26 Dec 08) : Baguss.... Lucuu.... 4 pop-corn.
17. Australia (5 Jan 09) : Keren!!!! Lagunya bagus. 4 pop-corn. Review.
18. Ip Man (9 Jan 09) : Bagus ni... Hebat. 3.5 pop-corn.
19. Yes Man (Jan 09) : Jayus... Lucu, tapi ga lucu banget. 2.5 pop-corn.
20. Doomsday (17 Jan 09) : No comment. 1 pop-corn.
21. Defiance (24 Jan 09) : Melelahkan, ga ada seru2nya. 2 pop-corn.
22. Red Cliff 2 (30 Jan 09) : Mayan lah... 3 pop-corn.
23. Underworld : Rise of The Lycans (31 Jan 09) : Mengecewakan, dibanding installment sebelumnya, tapi tetep suka. 3 pop-corn.
24. Valkyrie (13 Feb 09) : Again, ngantuk and predictable. 2 pop-corn.
25. Righteous Kill (14 Feb 09) : Twist di akhir cerita ga bisa buat g berdecak kagum. 2.5 pop-corn.
26. Mutant Chronicles (19 Feb 09) : Yuck!!! 1 pop-corn.
27. Marley and Me (27 Feb 09) : BAGUS!!! Romantic, mengharukan, so family-ious. 4 pop-corn.
28.PUSH (28 Feb 09) : Fight-nya seru kayak di game-game. Cerita bikin pusing. 3.5 pop-corn.
Fiuh... banyak ya? Apa ada yang terlewat?
Flap more...
Snag ::: Screen Shouts 10 Bite(s)
Scratched by Anonymous on 11:20 AM
Sunday, March 1, 2009
Even dream can be so...
Langit biru di atas sana menjadi payung kita, berjalan menyusuri setapak yang entah kapan akan habis ditelan horison pagi. Tanganmu terpatri erat dalam genggamanku. Aku tak ingat jelas suasana alam kala itu.
Samar teringat dalam benakku bongkahan batu berlumut, hitam kehijauan termakan usia. Kaki kaki kita menyusurinya, mencari celah kasar menghindarkan diri dari sentuhan lumut basah dan licin. Kelemahanmu, berjalan sempoyongan, seakan keseimbangan bukan bagian dari dirimu. Jantungku berdegup keras saat kau terpeleset, hampir menyentuh lapisan hitam di bawahmu.
Dalam hati kuberteriak 'bagaimana ini?', secepat kedua tanganku mencoba menarikmu, memegangmu erat. Saat kau berdiri kembali di atas kedua kakimu, perasaan lega menderaku, mengusir segala kekuatiran yang sempat hinggap dalamku.
*is told by a friend, inspired by morning dream, with some add-ups*
*photo's taken from here*
Flap more...
Snag ::: Maginificent Memoirs 6 Bite(s)
Scratched by Anonymous on 6:32 PM
Friday, February 20, 2009
Day 6 - The Journey Takes Us Home
Bangun lebih siang dari 5 hari sebelumnya dirasa belum cukup. Bawaannya masih ngantuk dan ngantuk. Ini juga bangun gara2 dibangunin Ruwi buat breakfast *padahal masi pengen bobo.... awas kau Wi!!!!
Dengan males2an, berjalan ke lante 4 menikmati breakfast terakhir di Bali. Makanannya lebih enak dari breakfast2 sebelumnya, tapi ga da yg spesial. Dimsumnya gitu2 doank. Pancake and wafflenya ga menarik buat disantap *sigh*.
Sehabis makan, g langsung balik ke kamar karena pengen bobo lagi. Tapi nyampe kamar, cuma bisa guling2 ga bisa bobox. Akhirnya memutuskan untuk mandi sambil menelepon sum1 out there *halah, mandi kok sambil telponan.... Di tengah asiknya mandi, telpon hotel berdering dengan indahnya nyebelinnya *ga tau orang lagi mandi kali ya... Ternyata mobil sewaan uda nunggu di bawah. Blaik, ga mungkin g cuma pake anduk ke lobby. Telponin Mus d, buat cek in tuh mobil. Ah, mandi nya jadi ga konsen nih *heh????
Abis mandi, beres2 koper. Bis itu merebahkan diri di kasur lagi en ketiduran dengan manisnya *yuck Ga lama kayanya, soalnya si Mus ketok2 dan bercurhat ria. Fiuh... Jam 11 am, kita check-out. Meluncurkan mobil ke Denpasar, buat beli oleh2 lagi di Erlangga. Tadinya mo ke Erlangga 2, tapi jalanan ditutup, akhirnya ke Erlangga 1. Di dalemnya panas banget... Hoh!!! Cukup lama kita di situ. G beli ikat pinggang buat Mia, beli kacang buat anak kantor n beli minum buat g ndiri yang hampir pingsan kepanasan.
Selesai berpanas-panas, kami lanjut ke Sanur. Rencananya mo ke Kopi Bali. Tapi salah jalan dan nyampe di pantai Sanur. Ga sengaja liat warung Mak Beng. Inget2, kata si Maggie, ni makanannya enak. Ya uda kita cobain. Sambelnya super duper pedes... Keringat mengalir kayak aer terjun. Ikan gorengnya enak, tapi sup ikannya biasa aja. G ga gitu doyan. Si Nene malah ga makan sama sekali karena ga suka ikan.
Ikan Mak Beng, Sanur
Total kerusakan : IDR 124.000 / 4 pax.
Menu : 1 porsi Nasi + Ikan Goreng + Sup Ikan + Es Jeruk
Rasa : Sambelnya mantap. Sup Ikannya ga gitu enak.
Venue : Warung di pinggir pantai yang panas.
All : **
Kenyang, kita lanjut ke Kopi Bali, tujuan awal. Tapi kali ini bukan mo makan, tapi cuma mo relax sebentar sambil mencoba mengurangi dehidrasi. Kopi Bali ternyata ada di Bypass Ngurah Rai. Pesen blueberry coffe yang cukup enak. Dan gelasnya gede, hampir segede venti nya Starbucks.
Kopi Bali, Sanur
Total Kerusakan : IDR 31.185 per pax (include tax and service and discount) ***
Menu : Blueberry Coffee **
Rasa : Mak nyus. ***
Venue : Cozy. *****
All : ****
Sejam kemudian, kami uda di Billabong shop. Padahal di Jakarta juga ada, cuma di sini semua barang diskon. Gelap mata. Wakakakak... G cuma berhasil menggondol ikat pinggang, karena barang2 lainnya, walo uda diskon kok masi tetep mahal. Heran ma toko ini, walo gede, ac nya kok yang nyala cuma di lante 1 and 2. Itu pun ga dingin2 amat. Pas g milih2 ikat pinggang di lante 3, uda kayak cacing menggeliat kepanasan.
Ga puas kami berbelanja di situ, kami muter2 Kuta dan Legian buat cari kata2 diskon. Hahahaha... Beberapa toko kami datangi, tapi toh balik dengan tangan kosong. Sempet mampir di Joger, tapi ternyata uda tutup. Dan karena uda jam 7pm lewat, kita lanjut ke Bubba Gump.
Bubba Gump terletak di deket Waterbom Kuta. Resto yang unik, inspired by Forest Gump. Pelayan2nya juga ramah, kocak dan seru. Pas kita di sana, ada yang baru honeymoon, trus dikasi surprise ama semua pelayannya, keprok2, tabuh2 toples dll. Seru deh pokonya. Kami cuma pesen 3 jenis makanan, karena uda kenyang.
Bubba Gump, Kutta
Total kerusakan : IDR 711.612 / 5 pax. (**)
Menu : 1 Dixie Style Baby Back Ribs, Shrimper's Heaven, dan 1 lagi, g lupa. Plus 5 minuman yang g lupa namanya.... *ntar diupdate deh... (****)
Rasa : Sedap..... nyam nyam (****)
Venue : Cozy (****)
All : ****
Bis makan, kita berfoto2 di depan Bubba Gump. Trus jalan ke erpot Ngurah Rai. Belum pengen pulang, masi pengen di Bali, dan dengan lucunya, kita bisa 2 kali muterin jalanan ke erpot, tapi ini karena salah jalan.
Pas banget nyampe erpot barengan ma Jerry and Fellys, yang hari ini juga ga ikutan kita karena mereka mo foto pre-wed. Kita ga lama nunggu di erpot karena jam keberangkatan pesawat dimajuin. Sempet telp Andi, dan bilang mo dijemput. Tadinya mo dijemput dd nya Nene, tapi kasian juga karena dd nya cewe n sendirian, malem2 pula.
Nyampe di Jakarta jam 11.30 pm (GMT +7). Dan kita pulang ke rumah masing2. Oya, sempet makan lagi di McD Green Garden sama Andi karena kelaperan lagi. Alhasil jam 2.30pm g baru merebahkan diri di kasur g tercinta. Wakakakka....
Berakhirlah perjalanan di Bali. Seru, menyenangkan, kepanasan, kecapean, kehilangan sendal, ketawa-ketiwi, sebel2 dikit, boros, relaxing, gila-gilaan, semua campur aduk. Kapan2 lagi yok..... Ada lagi yang mo ikutan?????
Flap more...
Snag ::: Delicious Delight, Joyfull Journeys 7 Bite(s)
Scratched by Anonymous on 10:20 AM
Wednesday, February 18, 2009
Day 5 - The Journey Swallows Us
Wedew... judulnya aneh ya? Hihihi... Bis bingung mo kasi judul apa. Tapi ini rada2 nyambung kok. Perjalanan hari ini benar2 menelan kami. Kami ditelen ma laut, tenaga kami juga ditelen sampe kecapean... Yuk baca cerita g. Eh, ambil teh n biskuit dulu, biar enak bacanya.
Hari kelima. It was fun yet exhausting. Jam 8.30 WITA, kami uda harus check out dari Oasis menuju Mercure Hotel. Hotel paling mahal selama perjalanan kami ini. Kami memang sengaja memilih hotel mahal buat sekedar memuaskan hedonisme kami. Hehehehehehe..... Setelah nitip barang di Mercure, kami berlima, tanpa Jerry dan Fellys -mereka memutuskan untuk ga ikutan watersport, dikarenakan kondisi badan yang lemah... oops, kecapean, hahahahah-, dengan mobil jemputan berangkat ke Tanjung Benoa.
Sesampainya kami di sana, disambut ma pria berbaju merah. Pak Gede ato Pak Made gitu namanya. Cuaca dilaporkan cerah dengan angin yang bersliweran. Wahana pertama : Jet Ski. Uasikk.... Kebut2an di laot, menerjang ombak, menantang badai... *boong dink* Bis itu banana boat yang super duper ga seru, trus lanjut ke menu utama : Scuba Diving.
Sebelum nyelem, kami dikasi briefing singkat tentang bagaimana cara bernafas menggunakan tabung oksigen di bawah nanti. Puas terbriefing, kami dibawa ke tengah laut trus dicemplungin satu2. Sempet panik karena ombak yang hilir mudik menerpa. Tapi ga berapa lama pun terbiasa. Mulai nyelem, trus kasi makan ikan yang buanyak.... Asik sih, tapi lama2 tenggorokan jadi kering dan pengen batuk. Sempet foto2 dan di-videoin di bawah. Si Primus dengan semangat 45 dan gaya-nya yang narsis sempat mengacungkan 2 jari membentuk lambang victory sambil tersenyum mencoba memamerkan giginya yang indah *what????, lupa kalo dia sedang berada di kedalaman 5 meter. Of kos, aer masuk memenuhi mulutnya. Ketelen ga si Mus? Bodoh ah... Instead pajang foto Primus yang sesuai peribahasa sambil menyelam minum aer, g pasang foto g aja ya... Pengen eksis gitu....
25 menit berlalu terlalu cepat. Kami musti naek ke permukaan, sebelum sirip muncul di kanan kiri tubuh kami. Setelahnya, sesuai paket harusnya kami menjajal parasailing, tapi karena angin yang begitu besar, wahana nya dituker dengan banana boat, yang lagi2 super duper huper muper luper ga seru.... Hoh...
Sehabis berolahraga aer, perut kami teriak2 minta diisi. Laper gila. Di tempat itu jual berbagai nasi dan mie goreng. Ya udah d, pesen nasi goreng ayam seharga IDR 15.000. Entah karena laper ato karena doyan, g makan dengan lahapnya nasi goreng itu. Puas makan, kami pulang kembali ke hotel.
Di Bali masa cuma spend time di hotel sih? Belum jalan2 di Kuta Beach neh. So, kami berlima, again, -Jerre n Fellys uda kepanasan katanya-, nongkrong di pante Kuta. Ga lama duduk, ada mas2 yang nawarin temporary tattoo. Setelah berdebat alias tawar menawar dengan begitu sengit, satu persatu dari kita di-cap dengan indahnya. Bisa tebak ga, dari foto ini masing2 tattoo punya sapa? If you really know me, pasti tau tatto g yang mana....
Duduk dan sesekali berfoto2 dengan narsisnya, kami menunggu matahari terbenam. Lagi2, keamatiran g mencoba mengabadikan indahnya mentari menuruni langit. Sungguh sayang, waktu itu matahari nya sedang sakit, so minta diselimutin ma si awan2. Ya wes lah, ga berhasil deh g nya.... hux hux...
Balik hotel, menceburkan diri ke kolam renang, sekedar ga mo rugi dan mo cobain kolam renang hotel. Ternyata dari kolam renang hotel pun bisa menikmati sunset. Huh... Ga bisa renang lama2, karena musti mandi dan bersiap2 untuk makan malam.
Tepat jam 8pm waktu setempat, mobil jemputan sudah menunggu di lobi hotel untuk membawa kami ke Sharkeys Seafood di Jimbaran. Bayangan g adalah resto di pinggir pante yang ramai dan penuh lampu. Ga jauh si dari bayangan g, hanya saja tak ada kata 'ramai' di sana, malah cenderung terlalu sepi, dengan pemandangan laut yang gelap dan hitam. Di kejauhan hanya tampak lampu kota Seminyak. Makanan nya lumayan enak. Tapi ga terlalu istimewa.
Sharkeys Seafood, Jimbaran
Total kerusakan : IDR 420.000/7 pax (***)
Menu : Seafood (**)
Rasa : Enak tapi ga spesial (***)
Venue : Tepat di pinggir pantai, sayang kurang ramai dan kurang terang.
Dengan kembalinya kami ke hotel, berakhirlah kesenangan hari itu. Tadinya mo nongkrong lagi di Starbucks, melewatkan malam terakhir di Bali, tapi apa mo dikata, badan sudah letoy.... loyo....
Well, karena Jerry dan Fellys ga ikutan kami ber-watersport, ini ada cerita dari Jerry:
Hari itu g n fel ga ikutan dia orang ber-watersport di Tanjung Benoa. We decided to enjoy Kuta! Jadi hari itu setelah kita pindah hotel dari Oasis ke Mercure, g sewa motor deh, dapet Yamaha Nuvo seharaga IDR 50.000 untuk 24 jam. Padahal baru sekali bw motor matic, tp ngaku sm orangnya uda sering bw. Alhasil pas disuru buka bagasi g bingung d, kok gak ada lubang kunci di bwh jok motornya ya -seperti di motor2 pada umumnya-, ternyata untuk buka bagasinya dari lubang kunci kontak jg toh...
So jalan2 keliling Kuta di hari yg panas abis itu dimulai d. Pertama2 tujuan kita uda jelas, yaitu cari tempat refleksi! Dan kita nemunin tempat refleksi di Legian, setelah ngelewatin tempat refleksi pertama -yg aga2 sepi-, kita berenti d di tempat refleksi kedua -yg ternyata juga sepi- karena uda males cari2 lagi. Pijatannya enak *ntah karena uda pegel bgt atau memang beneran enak yg pasti service-nya oke, sampe g kasih extra money karena yg mijetin g jg kasih extra time.
Habis dari refleksi kita meluncur lagi naek motor di sepanjang jalan Legian, sambil coba cari2 toko yg jual diskonan crocs yg sebelumnya keliatan, tp hari ini gak ketemu tuh toko dan kita udah muter sampe kita di pantai Kuta lagi. Akhirnya kita putuskan mau muter sekali lagi sambil liat baju dan setelah itu langsung ke arah Discovery Mall. Kesan pertama dari mal ini -secara g baru pertama kesono- kok biasa aja ya, mungkin ekspetasi ketinggian kali ya. Jadi disana kita cuma makan doang, nasi campur2 gt dan Fel mkn es campur, rasanya biasa2 aja.
Bis mkn, sekitar jam 2, kita langsung cabut ke Mercure d, pengen nikmatin hotel mahal dihari itu *hohohoho.... Sampe di Mercure, kita ternyata masih harus nunggu di resepsionis krn kita minta kamar yg sebelahan. Dan ga lama kemudian kamar sudah beres di set up.
Kesan pertama dari kamar di Mercure, kok keliatan kecil ya dibanding sama the Oasis. Kelebiannya ada balkon, kamar mandi lebih oke, dan sistem kunci kamar yg uda pake kartu. Walo kamarnya kecil, tp tetep terasa nyaman hotelnya.
Flap more...
Snag ::: Curious Captured, Delicious Delight, Joyfull Journeys 18 Bite(s)
Scratched by Anonymous on 9:45 AM
Friday, February 13, 2009
Day 4 - The Journey Breaks Our Legs
New day!!! Semangat masih menggebu, walo bangun masih dalam keadaan ngantuk. Minta dijemput ma mobil sewaan jam 8 pagi, tapi kita baru berangkat jam 8.30. Itu pun masi pindahin barang dari Vilarisi ke The Oasis Kuta.
Pas nyampe di Oasis Kuta, kaget. Jalan masuknya hanya bisa dilalui 1 mobil. 1 mobil plus 1 orang pun ga muat. Uda lemes duluan. Tapi sopirnya tetep keukeuh mau masukin mobil. Pas check in, wew... hotelnya keren euy. Kolam renangnya panjang. Jadi pengen renang trus bobo lagi. Tapi ga mungkin, soalnya kita dah booking rafting hari itu.
Setelah check in, kita berangkat menuju Ayung River di Ubud. Hari ini kita sengaja ga nyetir sendiri karena takut kecapean setelah rafting. So kita sewa mobil plus driver. Di perjalanan kita lanjut tidur. Jam 11 siang kita dah nyampe di Ayung. Pake pelampung, pake helm, oles2 sunblock, ambil dayung, berangkat d. Untuk sampe sungainya kita musti turunin 200 270 anak tangga. Itu kata pemandunya, g mah ga itungin. Sampe bawah cukup keringetan, karena kita uda pake pelampung. Biasanya 1 perahu karet buat berenam, tapi karena kita bertujuh, dipakelah perahu karet yang agak gedean.
G yang sok berani mengambil posisi paling depan bareng Primus. Di belakang g ada Jerry n Ruwi, di belakangnya ada Fellys n Nene, sementara Lia berduaan ma si pemandu, kalo ga salah namanya Salingkuh *what a name... Seru banget ni rafting. Aernya deres karena di daerah Kintamani lagi ujan. Jeramnya cukup banyak dan pemandangannya aduhai *kok aduhai? Kita sempet berjalan kaki, karena ada jeram yang mematikan *halah lebay. Tapi ga jauh sih. Yang kasian si pemandu musti angkat perahu lewat jalan setapak. Setelah itu perjalanan pake perahu karet sambil dayung lebih seru.... Bodo amat ma aer yang kecoklatan, pokonya seruuuuu abieeees....
Di tengah perjalanan, kami menemui air terjun *udah telponan sebelumnya ma air terjun ini buat kopi darat... wakakakka... Keren. Sayang ga bisa diabadikan, karena g ga bawa kamera. Hux hux... Tapi mo bawa kamera juga ga bisa motret. Seandainya kamera g bisa renang ndiri. Hahahahah... Oya, pas rafting ketemu ma orang Jepang lagi. Ada yg cakep 2 biji. Duh sayang lagi ga bawa kamera *sigh. Pemandu kami bisa bahasa Jepang juga. Fiuh.... hebat kale....
Yang ga enak pas rafting adalah jalan ke atas setelah selesai rafting. Buset... cape gila. Mana anak tangganya gede2, tingginya seampun2. Ngos2an *ga pernah olahraga sih.... Nyampe di atas, langsung bilas, trus makan sebanyak2nya. Rakuuuuus!!!!! Makan siang uda termasuk paket rafting dengan harga IDR 150.000 per pax. Kami pake vendor namanya Payung. Bagus vendornya. Kalo mo booking lewat Go Bali Tour, atas nama Pak Sutra. Murah dan memuaskan. *hayo pak, sudah saya promosiin ni...
Tadinya setelah rafting kami mau ke Tanjung Benoa buat watersport, tapi karena capek, dan sudah sore, si Pak Sutra menyarankan untuk keesokan paginya aja. So, kami cabut ke Dreamland. Katanya si banyak sumur. Pengen liat. Wakakaka.... Kawasan Pecatu ini punyanya Tommy Soeharto. Buset dah.... Masuk ke Dreamland cukup bayar parkir IDR 15.000, ga dipungut bayaran apa2 lagi. Di Dreamland cuma foto2, karena kami uda males basah2an. Tapi toh basah juga karena ombak yang tiba2 menyapu pantai. Tali kamera g dan kamera Fellys jadi korban, tapi untungnya ga rusak. Silica gel yang ada di tas kamera pun berhamburan keluar.
Puas berfoto, kami lanjut ke Garuda Wisnu Kencana, Uluwatu. Ga bagus, kayak terlantar gitu. Cuma kayak tempat wisata di atas karang yang ga ada apa2nya. Tapi sempet juga berfoto2 sama barong dan mengisi perut dengan bakso, batagor dan siomay.
Setelah itu kami kembali ke hotel, karena jam sewa mobil juga uda mo abis. Sampai di hotel, mandi dan istirahat sejenak, trus jalan kaki ke Kuta buat cari makan. Tujuan kami Papa's cafe. Mau mencoba Pizza berapi. Tapi sungguh tak disangka. Jalannya jauh.... Kaki uda mo patah. Udah siangnya naek tangga beratus2 itu, sekarang musti jalan jauh. Mendingan naek taxi dah....
Di sana cuma pesen Pizza dan masing2 minum teh. G cobain mango tea, dan tampaknya itu paling enak dari pesanan temen2 g.
Papa's Cafe, Kuta
Total Kerusakan : IDR 381.950 / 7 pax. (**)
Menu : Papa's Vulcano Pizza + Beraneka Teh (Mango, Spicy, Mint) (***)
Rasa : Standart (***)
Venue : Resto seperti kebanyakan. Tempatnya panas dan temaram. (**)
All : (***)
Ga gitu kenyang makan di sini, karena kami ga pesen banyak. Mahal cing, heheheheh... Yang berat adalah kami musti jalan balik ke Hotel yang jauhnya.... duh.... Tapi toh kami jalan juga. Di tengah jalan, kami berlima, g, Lia, Ruwi, Nene and Mus mampir di Starbucks, smentara Jerry n Fellys balik ke hotel. Nongkrong sambil cekikikan di sana. Trus perut mulai teriak kelaperan padahal jam uda menunjukkan pukul 00.00.
Yang buka cuma KFC. Ya uda d, beli ayam KFC 9 biji. Ga pake nasi, ga pake kentang. Cuma ayam doank. Balik ke hotel, trus makan di pinggir kolam renang. Jerry ikutan makan, tapi si Fellys uda terlelap.
Berakhirlah hari itu saat g juga melelapkan diri di balik selimut hotel yang nyaman. Nitey nitez...
Flap more...
Snag ::: Delicious Delight, Joyfull Journeys 12 Bite(s)
Scratched by Anonymous on 3:18 PM
Thursday, February 12, 2009
Day 3 - The Journey Thumps Me
Wake up from my slumber di hari ketiga, langsung bergegas breakfast, karena jadwal perjalanan hari ini adalah berburu waktu dengan tujuan mengecap Babi Guling Bu Oka yang katanya bakal habis sebelum jam 2 siang. Tapi... karena sistem breakfast yang musti pesen dulu dan lamaaaaa.... akhirnya molor juga dari rencana awal.
Baru keluar hotel jam 10 pagi, langsung meluncur ke Safari and Marine Park di Gianyar. Sempet berputar2 karena setiap nanya orang, arahnya berubah. Tapi akhirnya sampai juga ke Safari Park ini. Kami harus merogoh kocek IDR 75.000 per orang untuk bisa masuk. Show nya rata2 sama dengan Taman Safari yang di Cisarua (jawa Barat) dan Prigen (Jawa Timur). Yupe, g uda pernah ke tiga Taman Safari di Indonesia, sejak g melangkahkan kaki masuk ke Taman Safari di Gianyar Bali ini. Hwakakakak.... Yah, itung2 temu kangen ama sanak saudara di sana.
Nonton show gajah, show burung ama poodle. Abis itu diajak berkeliling pake bus khususnya Safari Park. Kalo yang ini baru sekali g ikutan naek bus, biasanya pake mobil ndiri. Trus ada pemandunya. G dibikin kaget ma pemandunya yang fasih berbahasa Indonesia, Inggris dan JEPANG!!!! Omigot.... Inggris pun g ga lancar, apalagi Jepang..... Melongo pas si mbak ngomong pake tu bahasa.... Untung ga lama2 melongonya, bisa dikira kuda nil ntar.
Jam 1 lewat, kami baru keluar dari Taman Safari, dengan badan yang terasa lengket *ewh... Kembali ke Ubud untuk menikmati Babi Guling Bu Oka. Nyampe sana, ga dapet parkiran. Berputar2 dan akhirnya hanya nurunin Nene n Lia buat beli. Berputar sekali lagi juga masih belum dapet. Akhirnya Lia n Nene ngebungkus 7 porsi babi guling buat dimakan di mobil. Yah sekalian hemat waktu.
Pas dibuka n dirasa..... wew.... NIKMAT!!!! Makanan ter-enak selama di Bali sampai hari itu. Sedap. Perpaduan rasa antara bumbu dan dagingnya sungguh passsssss!!!! Mungkin juga karena sudah diserang rasa lapar, g jadi makan dengan lahap dan cepat. Abis itu gantiin Jerry yang nyetir, biar Jerry bisa gantian makan.
Babi Guling Bu Oka
Total Kerusakan : IDR 25.000/per pax (*****)
Menu : 1 porsi Babi Guling (****)
Rasa : Nikmat, Sedap, Delicious, Mak Nyus... apalagi ya??? (*****)
Venue : Rumah makan pinggir jalan yang parkirannya susah. Disarankan makan di mobil saja, apalagi kalau sudah lapar dan tidak mau repot2 cari parkir. (**)
All : ****
Melahap babi guling memang enak. Tapi kelanjutan perjalanan kami ga seenak rasa babi guling yang sedang dilumat oleh perut2 kami. Sukowati menjadi next destination. Beli oleh2 buat kaum pecinta oleh2 di Jakarta. Jam 3 sore waktu Bali kami tiba di Sukowati. Rencananya 1 jam kemudian kita sudah melanjutkan perjalanan. Tapi... seperti biasa, karena keasikan belanja, molor deh 1 jam.
Tawar menawar adalah hal biasa. Tapi percakapan yang dilakukan selama proses tawar menawar itu menghasilkan emosi, kegelian dan rasa cape yang ga bisa dibilang biasa.
Fellys/Mus : Baju kupu2 Baju bambu panjang bercorak berapa Bu?
Ibu penjual : IDR 95.000
Kami serentak : HAH???
Ibu penjual : Maunya brapa?
Salah satu dari kami : IDR 10.000.
Ibu penjual : Ya pantesan "HAH", nawarnya aja IDR 10.000.
Dalem ga sih? Sakit ga sih? Tapi memang kami nawarnya keterlaluan sih.... Wakakkaka....
Hans : Jadi berapa bu kain balinya? IDR 14.000 ya? Saya ambil banyak ni. *setelah nego2 ga dapet
Ibu penjual : Ya sudah.
Hans : Yang ini ya Bu, saya minta 2 dan minta yang putih 1.
Ibu penjual : Lha, yang putih ga ada, ini juga tinggal 1.
Hans : *cape dee.... katanya tadi ada, ngapin g cape2 nawar.
Ibu penjual : Mas kerja di mana?
Hans : Di Jakarta bu, di bank.
Ibu penjual : Orang bank kan duitnya banyak, masak pelit sih mas.
*Pengen g pites tu si ibu....
Hans : Iya bu, walo duitnya banyak, saya ini golongan yang pelit.... Wakakakak... Makanya, kasinya jangan mahal2 atuh....
Ibu penjual : Sini mas, sini mbak, ini semua IDR 10.000.
Kami dateng.
Hans : Yang ini IDR 10.000 bu? *sambil nunjuk 1 setel pakaian tidur
Ibu penjual : Ini IDR 20.000 mas.
Hans : Lha katanya IDR 10.000.
Ibu penjual : Iya, kaosnya IDR 10.000, celananya IDR 10.000. *kena deh.... sialan....
Hah, selama 2 jam kami berkutat dengan percakapan2 ga penting seperti itu. Tawar menawar hanya memperjuangkan harga seribu dua ribu rupiah. Bodoh, stupid, dan sia sia.... heheheheh... tapi asik kok.... Ga kurang dari IDR 100.000 g hamburin di Sukowati, ga banyak kalo dibanding temen2 g yg laen. Hahahahaha.... Keluar dari pasar Sukowati dengan keringetan, tambah lengket d. Lalu lanjut ke Denpasar.
Perburuan oleh-oleh belum berhenti sampai di situ. Di Denpasar kami mampir di Titiles, tempat jual sosis babi, dendeng babi dll. G abis sekitar IDR 160.000 untuk sebungkus sosis babi dan 2 bungkus dendeng babi pedas. Boros yak....
Selesai? Tentu belum. Kami masi mampir di Erlangga 2, di Denpasar. Suatu toko besar yang jualannya sama kayak di Sukowati tapi ga perlu tawar menawar, karena smua barang sudah berlabel harga. Lebih mahal sedikit sih, tapi ga pake capek nawar.
Rencananya setelah dari Denpasar kami mo mampir di Kopi Bali di Sanur. Tapi karena uda cape dan lengket, kami memutuskan untuk ke hotel dulu di Kuta. Setelah itu baru dibahas lagi mo makan di mana.
Pencarian Hotel Vilarisi di Kuta cukup melelahkan. Jalanan Kuta yang kebanyakan satu arah membuat kami berputar2. Menurut g, hotel ini paling ga enak selama kami di Bali. Tapi memang paling murah sih. Dan setelah sampai di hotel, g baru menyadari bahwa sandal baru g, yang baru g pake sehari di hari pertama di Bali, lenyap entah ke mana. Tidakk...... Udah capek, masi kesel pula karena kehilangan sandal baru, ditambah hotel yang ga nyaman. Lengkaplah penderitaan g... hux hux....
Setelah berberes dan mandi, kami pergi untuk cari makan. Dan kami makan di Warung Made. Pesen nasi campur seharga IDR 55.000, bagi g ga worth it. Pelayannya pun kurang ramah. Ga betah di sini lama-lama. G juga ga mo foto di depannya ah.... *halah halah....
Warung Made, Kuta
Total Kerusakan : IDR 62.000,00 (**)
Menu : Nasi Campur Made + Es Teh Manis (***)
Rasa : Biasa saja (**)
Venue : Remang-remang dan panas.
All : **
Setelah kenyang, kami kembali ke hotel dan tidur.
Flap more...
Snag ::: Delicious Delight, Joyfull Journeys 18 Bite(s)
Scratched by Anonymous on 4:17 PM
Wednesday, February 11, 2009
Day 2 - The Journey Continues
Alarm hp g teriak2 lagi di jam 05.00 am (GMT +8) tanggal 5 Februari 2008. Fiuh, liburan sih liburan, tapi kok bangun jadi lebih pagi dari hari kerja. Tapi demi lumba2, kami rela bangun subuh2 deh. Ga pake mandi, ga pake sarapan, kita nungguin si tukang jukung yang akan membawa kami mengejar lumba2. Jam 05.30 am, si tukang jukung berlari2 kecil. Dan membawa kabar....
BURUK!!!! Hoh! Katanya ga bisa ngejer lumba2, soalnya di tengah laut lagi ujan gede. Padahal di darat lagi cerah, terang dan bersinar warna warni *halah lebay...
Udah bangun pagi2, tapi batal. Akhirnya kami para cowo kembali ke kamar dan tidur. Yang cewe ke kolam lumba2, buat foto bareng lumba2.
Sejam kemudian, g bangun karena perut ini sudah pengen diisi. Breakfast di halaman hotel, sambil foto2 halaman hotel. Abis mandi dan berberes, kami berangkat ke Kintamani - Kedisan untuk makan siang di floating restaurant.
Pemandangan ke arah sana dihiasi dengan mahakarya Sang Maha Kuasa yang begitu indah. Pahatan gunung, ukiran langit, coretan danau begitu mempesona mata g yang sehari2 hanya melihat kotak monitor dan tuts tuts kecil. Sempat mengabadikan gambar Sang Pencipta dengan kamera kecil g, walau warna yang dihasilkannya tidak seindah aslinya. Sesekali kami berhenti di pinggir jalan untuk sekedar menghirup udara segar di sana.
Pemandangan di floating resto di Kedisan lebih rupawan. Hamparan air yang berujung bukit, tampak begitu sempurna. Kenarsisan kami pun muncul untuk bersanding dengan alam, berusaha mengalahkan kemolekan alam dengan tingkah dan gaya kami yang tidak bisa dibilang normal.
Floating Restaurant - Kedisan
Total kerusakan : IDR 245.000,00/ 7 pax
Menu : 1kg ikan nila bakar, 1 kg ikan nila goreng, tempe goreng, kangkung plecing, ca sawi daging, ayam goreng mentega
Rasa : Standart abis
Venue : Di dalam sebuah pondokan yang diletakkan di atas bambu2 yang ditata sedemikian rupa sehingga mengapung di atas danau. Great view!!!
All : **
Kenyang, kami melanjutkan perjalanan ke selatan, menuju Tirta Empul, Tampaksiring. Sesampai di sana, kami diharuskan memakai kain, untuk menutup kaki, secara kami semua hanya mengenakan celana pendek. Tak tahu menahu tentang sejarahnya, kami hanya berputar2 dan melihat2 batu2 yang terpahat sambil sekali lagi berfoto2.
Tak lama kami di sana, kami pergi ke Klungkung untuk mengunjungi obyek yang biasa digunakan untuk foto pre-wedding yaitu Tukad Unda. Ternyata Tukad Unda adalah sungai besar namun dibuat bertingkat. Mungkin karena inilah disebut Unda? Tak tahulah g. Sungai ini digunakan oleh penduduk sekitar untuk mandi, mencuci pakaian, dan b*k*r *oops... Sungguh pemandangannya seperti Sungai Ciliwung di Jakarta. Mengecewakan memang, tapi seenggaknya sudah pernah tahu dan sudah pernah ke sana. Hehehehehe...
Karena tak ada kegiatan lain, kami pergi ke Goa Gajah di Gianyar. Seharusnya ini menjadi tujuan di hari ketiga, namun karena masih sore dan tak ada rencana lain, kami mampir ke Goa Gajah ini. Kali ini kami ditemani pemandu dadakan. Pemandu yang tiba2 memandu kami, sambil sesekali menawarkan diri untuk memotret. Ya, ga mungkin ditolak, secara kami semua gila difoto. Wakakakakaak... Sementara sang pemandu asik berceloteh, g sibuk dengan kamera g, jepret sana jepret sini. Terlalu sayang untuk ga dijepret. Setelah puas melihat-lihat, terjadilah percakapan ini:
Hans : Eh pemandunya mo dikasi berapa?
Mus : Ceban (IDR 10.000) yah?
Hans, Lia, Nene : Hah??????
Mus : Oh ya uda, goceng (IDR 5.000) aja.
Hans, Lia, Nene : HAH??????? *sambil ngakak
Akhirnya kami memutuskan untuk kasi tips IDR 20.000 ke pemandunya. Ternyata, si pemandu malah minta IDR 40.000. Katanya uda harga pasaran. *gubrak, untung aja ga dikasi goceng....
Sepulang dari Goa Gajah, perut minta diisi. Cuaca mendung bikin g pengen mencicip bakso dan kebetulan ngeliat warung bakso pinggir jalan. Tapi, sodara2ku.... bakso nya berasa aneh, judulnya bakso ayam, tapi ada tulang2 putih kecil2. Kuahnya pun berasa aneh. Jangan2 ini adalah bakso t*k*s oops..... tapi ya sudahlah, sudah masuk ke perut mo gimana lagi. Sementara yang lain heboh membahas itu bakso dari mana, g tenang2 aja menghabiskan seluruh isi mangkok. Uda kelaperan euy.... *rakus dan jorok g ini ya...
Kenyang makan bakso aneh itu, kami mencari hotel yang telah dibooking sebelumnya.n Cukup susah mencarinya, namun akhirnya ketemu juga. Dan ternyata letak hotel ini tepat di depan Rumah Makan Bebek Bengil (Dirty Duck Diner). Kami menginap di Puri Dalem Cottages di Ubud.
Suasana hotel lumayan nyaman dan ga terlalu mahal. Sehabis check-in, kami menikmati sore di pinggir kolam renang. Ngobrol, cekakak cekikik, dan kemudian dilanjutkan dengan mandi bersama *maksudnya pada saat bersamaan. Hampir jam 21.00 waktu Bali, kami melangkahkan kaki menyebrang di depan hotel untuk menyantap bebek2 goreng. Suasana di Ugly Duck Diner temaram. Romantis kali buat yang pacaran.
Ugly Duck Diner / Bebek Bengil
Total kerusakan : IDR 574.035,00/ 7 pax
Menu : Masing-masing 1 porsi bebek goreng + Ice Tea/Lemon Tea/Orange
Rasa : Enak... Mak Nyus...
Venue : Dalam sebuah pondokan di tengah sawah. *bener sawah ga ya? soale ga gitu keliatan, uda malem....
All : ****
Flap more...
Snag ::: Curious Captured, Delicious Delight, Joyfull Journeys 14 Bite(s)
Scratched by Anonymous on 2:18 PM
Day 1 - The Journey Begins
Bangun pagi di hari kerja biasanya g lakuin dengan bermalas2an. Tapi hari itu, 4 Februari 2009, g langsung bangun pas alarm hp g berteriak2 kegirangan tepat pukul 4.30 WIB. Makan roti breadtalk yang g beli semalem, trus mandi dengan aer anget, bis itu nunggu mobil Nene. Pagi itu ujan gede. Berdoa sebentar sambil berharap ujan reda.
Ga lama kemudian, mobil Nene berenti di depan rumah g. G masukin koper g dan kita melaju ke rumah Lia. Seperti biasa si Ibu satu ini doyan banget dengan kata 'lama', walo kali ini kita nunggu cuma 5 menitan. Jalanan ke arah erpot disiram dengan ujan yang walo ga sederas sebelumnya, tetep aja bikin ga enak.
Pas nyampe di erpot, ngeliat that Jerry and Fellys uda nyampe duluan dianter Ahau. Ruwi n Handy (Mus) juga uda nyampe. So barengan kita ngantri buat check-in. Satu jam kemudian kita uda ada di langit kota Jakarta, leaving Jakarta for a week escape from our routinities.
Pas nyampe di Ngurah Rai Airport, mobil yang kita sewa uda nunggu di sana. Setelah masuk2in koper yang se-gedumbrang (saking banyak n gedenya), kita bertujuh berjejalan di dalam Suzuki APV silver yang kemudian membawa kita ke Bali Utara. Jerry yang kebagian jatah nyetir. Tujuan kita Bedugul buat makan siang di Mentari Restaurant.
Perjalanan dilalui dengan semangat *namanya juga baru hari pertama. Sayang, nyampe di Mentari Resto dalam keadaan ujan lebat. Sempet ada masalah dengan reservasi di sana, karena ternyata vendor tempat kita reserved, belum konfirmasi dengan Mentari Resto. G kesel ma vendor ini, tapi cukup puas dengan servis manajemen Mentari Resto, karena merekalah yang membereskan urusan reservasi itu tanpa mempersulit kita.
Mentari Resto:
Total kerusakan : IDR 445.000/ 7 pax (**)
Menu : Buffet (Nasi goreng, Mie goreng, Fu Yung Hai, Sate Ikan, dll) (**)
Taste : Standart (**)
Venue : View ke arah Danau Ulundanu Bedugul, tapi terhalang2 oleh kabel2 listrik. (***)
All : **
Setelah menikmati makan siang di Mentari, tadinya kita mau berjalan2 di Pura Ulundanu, tapi karena ujan deras, kita lanjutin perjalanan ke Air Terjun Gitgit. Nyampe di daerah Gitgit, ujan juga belum reda. Tapi karena ga ada acara, kita nunggu di mobil sambil membereskan koper2 yang berserakan. Hampir 15 menit kemudian, ujan uda mulai reda, dan kita nekat menuruni lereng, berjalan kaki menuju air terjun Gitgit.
Nyampe di sana, g hanya bisa berdecak kagum. Indah. Ada 3 aer terjun yang kita kunjungi dalam 1 wilayah. Dan salah satunya kembar. G berhasil mengabadikan keindahan mereka dalam kamera g. Puas.... walau capek....
Lovina jadi tujuan kita setelah berfoto-foto di Air Terjun Gitgit. Mengarahkan mobil ke arah Singaraja kemudian berbelok ke arah Lovina, memakan waktu kurang lebih 1 jam. Sesampai di hotel, kami sempet berenang, sebelum akhirnya memutuskan untuk mandi dan kemudian mencari makan malam.
G lagi membereskan koper saat Jerry berteriak dari kamar mandi 'Hans, ada plester ga?'.Dengan santainya g jawab 'Ada' sambil mencoba mencari Hansaplast di kotak obat g. Trus g menuju kamar mandi, dan g kaget pas ngeliat genangan darah di lantai kamar mandi. Jari Jerry sobek kena pecahan shower yang dia puter2 biar gedein debit air yang keluar dari shower.Spontan, g lari ke arah resepsionis, tentu saja setelah memakai baju, karena tadinya g cuma pake celana renang, buat minta alkohol dan obat merah, sukur2 kalo ada perban.
'Mbak ada obat merah dan alkohol?' tanya g sesampai di resepsionis. Si mbak berjalan ke kotak P3K dengan gemulainya dan mulai mencari alkohol.
Mbak : 'Wah ga da tuh, cuma ada obat merah?'
G : 'Yang botol putih itu apa Mbak? Rivanol ya?'
Mbak : 'Em iya.'
G : 'Ya itu boleh deh'
Setelah mendapatkan perlengkapan perang, g lari lagi balik ke kamar. Darah masi keluar dari jari Jerry. G tarik jariknya, trus g sirem pake Rivanol, bis itu g kasi Betadine, trus g bungkus kapas n g teken tu luka. Bah, padahal g takut liat darah n luka. Tapi mo gimana lagi... G sempet minta Ruwi buat mintain es batu, buat bekuin darah. Tapi ternyata hotel itu ga da es batu. Bah... hotel kok ga punya es batu!!!! Tapi sukurlah, darah nya uda brenti ngalir waktu g teken.
Setelah g mandi, kami baru cari makan. Di Lovina masih sepi. Jalanan gelap dan jarang terlihat resto ato rumah makan. Satu2nya resto yang cukup terang dan nyaman untuk dikunjungi, menyajikan nasi goreng bali dan nasi goreng merah serta beberapa menu lainnya.
Chi Chi Resto
Total Kerusakan : IDR 178.750 / 7 pax (***)
Menu : Nasi Goreng Merah + Es Teh Manis (**)
Rasa : Standart (**)
Venue : Gelap (*)
All : **
Karena ga kenyang, g membeli 1 loyang martabak manis isi keju. Ukurannya kecil dan hanya 7000 rupiah. Tapi cukuplah.
Setelah makan, kami kembali ke Melka Exelcior Lovina buat beristirahat. Berakhirlah hari pertama di Bali.
Flap more...
Snag ::: Curious Captured, Delicious Delight, Joyfull Journeys 7 Bite(s)
Scratched by Anonymous on 9:51 AM
Monday, January 26, 2009
Friday, January 23, 2009
Furious
Kemarahan demi kemarahan silih berganti memenuhi otakku. Marah karena ketidakbecusan. Marah karena ketidakadilan. Marah karena ketidak-konsisten-an. Marah ketika aku hanya bisa mengangguk dan tertawa terpaksa saat dia tertawa, seakan semua itu lucu.
Apa pun yang aku katakan tak pernah bisa mengungkapkan kenyataan yang sebenarnya. Sebesar apa pun aku berjuang, aku kalah karena otoritas. Wewenang yang tidak pada tempatnya, gembor kekuasaan yang semena-mena. Entah mengapa, kepalsuan yang sungguh kentara, tertutup oleh paradigma kekuatan. Tak berhenti aku berdecak, bukan kagum, namun getir.
Aku tertunduk, pasrah ketika kekuasaan berbicara. Aku tak punya kekuatan selain keberanian dan keyakinan pada apa yang kuyakini benar adanya. Namun bergerak pun aku tak sanggup, karena tangan dan kakiku terikat pada pancang pinalti.
Tapi aku yakin, suatu saat nanti, saat ikatan ini terlepas, keberanianku akan berbicara.
Ini adalah apa yang aku tulis sebelum pukul 11.27 pagi ini. Namun sekarang aku menyadari bahwa kekuatanNya lebih dari apa pun.
Flap more...
Snag ::: Maginificent Memoirs 3 Bite(s)
Scratched by Anonymous on 11:03 AM
Wednesday, January 14, 2009
Morning Zephyr
Aku bangun kedinginan karena hujan pagi ini. Tak lama, sakit kepala yang kemarin menyerangku, mulai mendera kembali. Tak bersemangat aku bangun bersiap-siap. Kuraih ponselku dan kukirim pesan singkat ke nomormu.
Masih dengan kondisi kepala yang tak bersahabat, aku melajukan mobilku di tengah hujan pagi ini. Pesanku terbalas dan aku tahu kau pun sedang dalam perjalanan. Otakku berputar sejenak dan aku memperkirakan kita dapat berpapasan. Sambil berkendara, sesekali kutolehkan kepalaku ke sebelah kanan, mencari-carimu.
Harapanku hampir sirna ketika aku telah mencapai ujung jalan dan aku harus berputar arah. Kutolehkan kepalaku untuk yang terakhir kali dan di sanalah kamu. Bergegas kutulis pesan singkat, namun pesanmu telah masuk lebih dulu.
"Kamu baru masuk tol ya?" 08.48 am.
Aku tersenyum gila. Lucu. Aneh. Tapi pertemuan singkat, sepersekian detik, itu pun tanpa saling melihat karena tertutup gelapnya kaca mobil, terpisah oleh pagar jalan tol dan jalanan lebih dari 10 meter, mampu menjentikkan semangat di bahuku.
Flap more...
Snag ::: Maginificent Memoirs 7 Bite(s)
Scratched by Anonymous on 9:33 AM
Thursday, January 8, 2009
Compare These
Not much to talk about coz I was so speechless when I saw this. I dunno what to say.
What is the first thing comes to your mind when you see the video clip of Demi Cinta by Kerispatih.
If you ask me, I will give you Michael Guang Liang's Dong Hua.
Feel free to share what you think, coz I dunno what to say.
Flap more...
Snag ::: Regular Roars 7 Bite(s)
Scratched by Anonymous on 8:40 PM
Tuesday, January 6, 2009
Australia
Another movie review neh. Salah satu film yang bagus keluaran tahun 2008. Cara bercerita nya bagus. Kisahnya apik. Pemandangannya mempesona. Yang maen juga TOP. Walau durasinya cukup lama, film Baz Luhrmann ini sama sekali ga terasa membosankan.
An English aristocrat (Kidman) travels to the faraway continent where she meets a rough hewn local (Jackman) and reluctantly agrees to join forces with him to save the land she inherited. Together they embark upon a transforming journey across hundreds of miles of the wolrd's most beautiful yet unforgiving terrain, only to still face the bombing of the city of Darwin by the Japanese forces that attacked Pearl Harbor.
Buat yang suka drama, ditambah action di sana sini, film ini bagus. G sih suka, karena ceritanya juga ga berlebihan, ga banyak ngomong, tapi bisa dibaca dari setiap act yang dilakuin pemerannya. Bisa dibilang sekelas Pearl Harbor, lagipula setting waktunya juga hampir sama.
Lagu di akhir cerita juga bagus. Judulnya By The Boab Tree, dinyanyiin ma Ophelia of The Spirits. Berikut liriknya:
Sing and I will hear you
No matter where you are
A song to light the darkest night
And guide me from afar
And I will never be alone
Now I know you’re somewhere
You’re everywhere to me
You’re the colour in the sky
A reason to believe
And when the rain falls down
You tell a story
And I will hear you
Always near you
By the boab tree
Lay your arms around me
Like the falling rain
Let the feeling drown me
And life begins again
And I will never be afraid
Now I know you’re somewhere
You’re everywhere to me
The warming of the sun upon
The earth beneath my feet
And when the rain falls down
You tell a story
And I will hear you
Always near you
By the boab tree
Oh you are somewhere
You’re everywhere to me
You’re the colour in the sky
And you’re the earth beneath my feet
And when the rain falls down
You tell a story
And I will hear you
Always near you
By the boab tree
Flap more...
Snag ::: Lingering Lyrics, Screen Shouts 3 Bite(s)
Scratched by Anonymous on 4:14 PM