When I watched the movie, I saw so many differences, here are some of them that I remembered, based on the book.
- There was one wizard and one witch that picked up Dursley's family on Privet Drive.
- Hermione didn't pull Harry's hair. It was Harry pull his own hair.
- Thestral could not be seen by them who'd never saw death.
- Hedwid died in his cage.
- Harry and Hagrid came to The Burrows with a portkey, not on Hagrid's bike.
- Harry and Ginny didn't kiss in the kitchen and were caught by George.
- Kingsley's patronus that came to Bill and Fleur wedding was a lynx not a ball.
- It was the waiter who told Rowfel and Dolohov about Harry, Ron and Hermione.
- The shadow of Albus in Grimmauld Place were asking them, not just scaring them.
- Harry summoned Kreacher, and didn't found him in the kitchen cupboard.
- Mundungus Fletcher told that the toad-face-like woman who took the Slyrherin's locket. He didn't looked Umbridge pictures on Daily Prophet and told Harry that was that woman.
- Harry sat beside Hermione when they saw Slytherin's locket on Umbridge's neck.
- The effect of Polyjuice Potion didn't wear of when Harry and his friends were still in the Ministry of Magic.
- They apparated from the Ministry of Magic, didn't use the floo magic.
- Ron's body splinched, not just hurt.
- Harry and Hermione never cursed the Slytherin's locket for they already knew it wouldn't be destroyed on usual magic.
- Harry and Hermione didn't dance.
- Harry and Hermione did drink Polyjuice potion and disguised into Muggles when they visited Godric Hollow.
- Hermione didn't find Bathilda Bagshot's body.
- There were no spider came out from Slytherin's locket when it was open.
- Riddle-Harry and Riddle-Hermione weren't naked when they kissed.
- Ron only listened to Potterwatch after he came back, not before it.
- Harry put the Snitch inside his mouth, not just kissed it.
- Ron wore the Cloak of invisibility when they apparated from the Lovegood's house (Hermione's idea, so that Ron wouldn't be seen by Death Eaters, when Hermione obliviated Harry to save Xenophilus from Voldemort)
- Harry and his friends were caught by Snatchers because Harry spelled 'VOLDEMORT' in their tent. There was no chasing.
- Hermione suffered and screamed because of Cruciatus curse, not because of knife slice.
- There was Dean Thomas in Malfoy's Mannor, captured together along Luna and Olivander.
- Harry put Sirius broken mirror on Hagrid's pouched, not in his sock.
- It was Grey Fenrir who took Harry and Ron to the dungeon, not Peter Pettigrew.
- Peter should be dead, his throat sliced with his own hand.
- Harry spelled Expeliarmus on Draco, not grabbed Draco's wand like cat-fight.
- Dobby's only came back when he dropped the chandelier, not before it.
- Gellert Grindewald never told Voldemort that the Elder Wand was in Albus possesion.
I'll add more when I remember. Hehehehehe....
Flap more...
Tuesday, November 23, 2010
Harry Potter 7 : Couple Things that Differ the Movie from the Book
Snag ::: Regular Roars, Tremendous Tome 0 Bite(s)
Scratched by
Anonymous
on
10:31 AM
Monday, September 1, 2008
Headache!!
Teman2 maaf ya... Uda lama ga ngeblog, apalagi blogwalking. Selain lagi ga tau mo nulis apa, g jg lagi sok sibuk neh. Tiap hari meeting, masuk kantor cm buat meeting. Udah gitu masi ada project yang sama sekali belum dibuat, padahal deadline nya sebelum akhir bulan September ini. Gimana mo buat, requirement nya aja ga jelas *sigh.
Wiken yang diisi dengan sakit kepala, sakit kepala dan sakit kepala. Haiz... badan ga enak, buat bobo ga enak, buat nyantai ga enak, apalagi buat jalan2.
Hari Jumat pas mo lunch, ditelp ma Toko Buku Kinokuniya Plasa Senayan, dikasi tau that buku yang g pesen uda ada n bisa diambil. Bukunya bisa dilihat di sini. Dengan semangat, g bilang besok (Sabtu, red.) g ambil tuh buku. "Paling lambat hari Minggu d", dengan enaknya g nyerocos. Lunch Sop Buntut Goreng di Nelayan, yang rasanya kok kurang enak. Bis makan, beli Hot Coffe Mocha di Starbucks, karena bawaannya ngantuk.
Ternyata eh ternyata, ngantuk ini suatu pertanda bahwa kondisi badan g ga fit. Soale makin sore, makin ga enak, makin ngrasa dingin, ga menentu *halah. Dan pas mo pulang kantor rasanya lemes. Nyampe rumah makan, trus buka kompie *loh kok ga bobo? G ini aneh, walo ngantuk, tapi kalo dah ngenet kok berasa ilang tu ngantuk, tapi kalo di rumah loh. Kalo di kantor mah tetep aja. Hehehe. Maen viwawa ampe jam 1 lebih. Emang g ni bandel, badan ga enak tapi tetep aja maen2.
Besoknya bangun jam 9 pagi, badan ga enak. So pasti. Tapi nekat ajakin si Mia ke Plasa Senayan buat ambil tu buku. Ambil buku, jalan muter2 cari baju, trus beli D'Crepes yang pedes buanget, pulang d. Nyampe rumah rencananya mo bobox. Bobox sih, tapi setelah ngenet bentar dan makan siang. Bangun2 jam 3.30 sore, badan tambah ga enak. Ga tau karena kelamaan bobox, ato memang uda jatahnya sakit. Laper, trus pergi ma Mia makan bakso botak di Tanjung Duren. Pesen 1 porsi bakso special and 1 jeruk panas. Abis makan, kringetan kayak bis lari pagi. Tapi malah enakan tu badan. Ampe rumah mandi dan nonton Cloverfield di dvd. Setelah mandi n makan, ngenet lagi. Haiz.... Dan ketemu tuh ma elmo di viwawa. Maen d ampe jam 1. *katanya sakit???@?!?@
Bener d. Besoknya tambah parah. Kepala uda pengen dilepas bentar. Nyut2an, badan juga ga enak. Bangun jam 9, nyampulin buku2 n komik2 yang dah lama telanjang trus mandi. Bis mandi, makan siang trus bobo lagi. Pas mo ke greja badan udah mendingan. Pulang greja, si Mia ngajakin makan di Bakmi Gang Kelinci. Pesen 1 porsi mie lebar pangsit rebus ma teh celup panas. POrsinya banyak tapi ga gitu enak. Alhasil, keringetan lagi. Karena Mia pengen beli sandal, ke Matahari d, lagi sale gitu, rame banget, tambah keringetan karena ac nya serasa mati. Bau d. Bodo amat, toh yg cium org laen. Hahahahahah... *gak kok, gak bau...
Pulang jam 9 ampe rumah, trus ngenet lagi maen viwawa ma Cung2. Jam 10 uda letoy, trus siap2 bobo. Eh malah guyonan ma si Mia ampe jam 11an. Bis itu ga inget lagi, n bangun2 uda jam 6. Ke kantor lagi d. Kok ga kerasa ya wiken nya. Cepet banget. Mana mulai hari ini kantor masuk jam 8. Sigh....
Flap more...
Snag ::: Delicious Delight, Regular Roars, Tremendous Tome 12 Bite(s)
Scratched by
Anonymous
on
11:08 AM
Wednesday, August 6, 2008
Ways To Live Forever
Ways to Live Forever adalah buku harian Sam yang berisi daftar-daftar , cerita-cerita, foto-foto, berbagai pernyataan dan fakta yang dikumpulkannya selama minggu-minggu terakhir kehidupannya. Pandangannya yang jernih tentang kehidupan dan kematian membuat buku ini menjadi salah satu buku yang paling membangkitkan semangat dalam menghadapi salah satu fakta kehidupan yang tak terelakkan.
Sinopsis itulah yang g baca pada cover belakang sebuah buku bertajuk Setelah Aku Pergi -dalam bahasa Indonesia-, di Gramedia, Plasa Semanggi beberapa waktu yang lalu. Sinopsis inilah yang membuat g akhirnya memutuskan membeli buku ini *baca : dibeliin. Setelah dibaca, cukup mengharukan. Banyak yang bisa dipelajari dari buku harian seorang bocah berusia 11 tahun penderita Leukemia Lymphoblstic akut. Banyak hal pula bisa membangkitkan semangat sementara membuat kita tersadar bahwa kematian bukanlah pilihan. Pilihan terletak pada bagaimana kita mengisi kehidupan yang telah dianugerahkan kepada kita. Baca, bersyukur dan belajarlah! Bagus kok bukunya.
Flap more...
Snag ::: Tremendous Tome 4 Bite(s)
Scratched by
Anonymous
on
1:01 PM
Thursday, July 3, 2008
The Fire Thief
Pas lunch tadi, g, Djaja n Ricky jalan2 ke Times, International Book Store di Karawaci yang letaknya bersebelahan ma kantor g. Tadinya mo cari Maximum Ride - School's Out Forever. Tapi ga ada, adanya yang episode 4 Final Warning. Mo beli percuma juga, ntar malah ga nyambung bacanya.
Trus muter2 liat2, eh ketemu ini. The Fire Thief Trilogy. Sayangnya, sungguh sayang, cuma ada yg nomer 3. Doh... gimana sih, kok ga lengkap gini ya ni toko. Padahal uda suka ma covernya. Dan g yakin pasti isinya bagus. Gabungan antara myth dan fantasy. Ditambah lagi ada sayap. Wakakakaka.... G banget d pokonya.
Tapi karena ga kesampaian beli bukunya, browsing2 deh. Akhirnya ketemu salah satu review di bawah. Jadi makin cinta..... huhuhuhu.... musti hunting neh. Di Gramedia ampir pasti ga ada. Paling ke Kinokuniya ato ke QB. Kapan ya? Kalo gini mah ga jadi ngirit donk.... *sigh
Ini reviewnya, diambil dr sini:
The Fire Thief is written by Terry Deary. It is set in Eden city, England in the year 1858. This book is about 250 pages long. It is ideal reading for all ages because the words are written in large print. This is a wonderful read, especially for anyone who is a fan of mythology.
The book is very fast paced and hard to put down. The Fire Thief begins with one of our main characters, Prometheus, chained to a boulder on the Caucaus Mountains. Anyone who knows the story of Prometheus knows why he is chained there. Prometheus pity-ed humans and so he stole fire from the gods and gave it to them. Zeus, furious with Prometheus sentenced him to an eternity chained to the mountain. The fury, avenger of the gods, in the form of a hawk would come every morning and eat his liver. Then Prometheus would come to life again every night only to meet the same fate in the morning.
This morning was different, Hercules and come and freed Prometheus from his chains. Before he could escape Zeus catches up with him and they make a wager. If Prometheus can find one true human hero then he will be forgiven. Prometheus flys forward into time, with the fury chasing him, to find a hero.Soon he meets with out other main characters, Jim and Uncle Edward. Jim was an orphan boy who was adopted by uncle Edward. They are thieves who travel under the guises of actors. They grow close friendships as they struggle to escape unnoticed and Prometheus searches for a hero.
The Fire Thief ends on a positive note with Prometheus going off to another time to find a hero. Jim and uncle Edward mend their thieving ways with the help of a young girl cook.The Fire Thief is a wonderful book for anyone at any age to read. It is interesting and, aside from the little bit of violence at the beginning, free of violent or explicit content. The Fire Thief teaches a good lesson on friendship and reform. This book is definitely recommended.
Snag ::: Regular Roars, Tremendous Tome 2 Bite(s)
Scratched by
Anonymous
on
4:12 PM
Wednesday, June 18, 2008
The Brother
Satu lagi buku yang berhasil menyita waktu ngeblog g beberapa hari ini. Buku ini produk dalam negeri. Penulisnya Georgius Han, ternyata satu almamater ma g. SMU dia sama ma g, Kolese Loyola Semarang. Bahkan salah satu tokoh cameo di dalam bukunya, ada yang g kenal. Wakakakak... Untung bukan g cameo-nya. *wakakak...
Snag ::: Tremendous Tome 2 Bite(s)
Scratched by
Anonymous
on
1:36 PM
Sons of Fortune
Salah satu buku yang g beli pas lagi ada diskon di Gramedia.
Mengisahkan dua saudara kembar yang dipisahkan sejak lahir, Nathaniel Cartwright dan Fletcher Davenport, bagaimana mereka bertumbuh dan beranjak dewasa, sehingga kelak Nat menjadi seorang pebisnis handal, sementara Fletcher menjadi pengacara kriminal. Pada akhirnya nasib lah yang mempertemukan mereka kembali. Review selengkapnya bisa dibaca di sini.
G baru sekali ini baca buku-nya Jeffrey Archer. Alurnya lambat, tapi tetep bikin ga bisa berhenti sampai halaman terakhir. Bagus. G demen banget ama cerita2 persidangan. Di buku ini ditampilkan 2 persidangan yang menurut g keren abis. G juga jadi ngeh tentang tata cara pemilihan umum di Amrik sono. Overall, si Archer berhasil membuat g menyukai karyanya yang satu ini. Bacalah!!!
Flap more...
Snag ::: Tremendous Tome 2 Bite(s)
Scratched by
Anonymous
on
1:18 PM
Monday, May 12, 2008
Long Weekend
My last weekend started at Thursday. *kok bisa? Yah bisa donk, secara g ambil cuti 2 hari. Hehehe.... Ade g wisuda hari Kamis. So, dengan alasan itu g ambil cuti hari Kamis. Nah, drpd nanggung, bablasin juga hari Jumatnya. Long wiken d.....
Kamis pagi dipaksa bangun ma nyokap jam 7, secara mo brgkt ke JCC jam 7.15. Acaranya sih jam 9.30. Tapi g takutnya macet, secara g ga tau kondisi jalan dari rumah ke sono. Akhirnya berangkat jam 7.30. Ternyata eh ternyata, jalanan tu rame tapi lancar sekaleeeee... Alhasil jam 8.10 uda nyampe parkiran JCC. *doenk... Trus ngapain di sono? Nungguin di mobil, sementara bonyok n ade g uda jalan masuk ke JCC. Lagi asik menikmati breakfast yang cuma arem2 alias lontong, ditelp ma bokap suruh masuk. Pas masuk, bujubuneng, uda rame euy. Walah, yang mo wisuda pada rajin euy. Kirain cm kita yang kerajinan.
Feeling so sleepy, g ajakin bonyok masuk aja ke JCC. Cari tempat duduk di tribune, trus bobox d. Mayan lama boboxnya padahal kursi nya tu kan sempit n keras. Yah, namanya juga ngantux, di mana aja bisa bobox. Wekekekekeke.... Bangun2 Ketua Yayasan lagi sibuk berpidato. Tuk tik tuk tik tuk.... lama banget. Bah. Pidato2 sambutan-nya lebih dari 1 jam. G manfaatin dengan nyalain shMessenger di hp. Tapi putus2 mulu, karena sinyal GPRS nya imut2. Sinyal buat telp pun uda ogah2an munculnya *sigh.... Bis itu, mulai deh prosesi wisudanya. Tapi aneh ni, biasanya kalo prosesi wisuda tu kan ada pemindahan kuncir dari kiri ke kanan oleh rektor or sapa lah gitu, lha kali ini tu ga ada. Cuma ada penyerahan tabung. Wedew.... Wisuda jaman sekarang... *berasa tua...
Jam 12.30an, acara uda kelar. Keluar langsung cari ade g. Tapi yang keliatan cuma kepala, kepala, dan kepala. Lirik sana sini sambil jinjit2, yang keliatan cuma topi wisuda. HP serasa ga berfungsi *berlebihan. Setelah moto2in ade g ma temen2nya *mank ku tukang foto?, meluncur pulang. Karena nantinya mo poto studio wisuda, g ngacir ke binus buat gunting rambut *gaya. Lha, soalnya tiap kali foto keluarga, model rambutku kok sama mulu *alesan.... Pulang dari salon *berasa aneh ni ngomong salon, kesannya agak2 gimana getu, bermobil ke Djo Studio di Tanjung Duren. Nyampe sono, ternyata yang mo foto tu banyak. Bah!!! Janjian jam 3.30, baru mulai jam 5. Weleh2... Perut uda keroncongan, mata uda kayak panda. Hoh!!! Pulang2 langsung tepar, tentunya setelah melahap sate ayam yang lewat depan rumah.
Jumatnya ke Citra Garden 2 buat ambil sertifikat rumah. Doh adoh, hari itu puanaaaassss banget. Untungnya rumah sang notaris ga susah dicari. Mampir ke Mal Matahari (Daan Mogot), dapet 1 buku judulnya Maximum Ride. Ceritanya tentang manusia bersayap. Walo belum tau inti ceritanya kayak apa, langsung g ambil nih buku. G tu paling demen ma imajinasi sayap. Hohohoho.... *andai ku punya sayap... (lagunya Sherina kalo ga salah) Mulai deh g berkutat dengan tuh buku. Sorenya ke CL bentar buat makan pizza bareng fam, pulang nonton Indonesian Idol. Hore!!! Ibeth masuk spektakuler.... Bis itu, bergulat lagi ma buku itu ampe setengah 2 pagi.
Sabtu cuma di rumah, ngelahap buku itu ampe abis. Ceritanya seru euy. Tapi belum kelar pas abis bacanya. Browsing2 cari info ttg tu buku, ternyata memang uda ada 3 seri di sono. Nah di indo baru keluar 1 buku. Wogh!!! Ayo donk, keluarin lagiii..... ga sabar ni.....
Minggunya bangun pagi lagi, *wiken tapi ga bisa bangun siang... soale mo ke gereja. Pulang gereja makan nasi tim di Kedoya. Seharian di rumah lagi, males2an sambil nonton tv. Sorenya nganter bonyok ke stasiun.
Pembantu g pulang kampung selama seminggu. So, abis nganter bonyok, musti jemurin pakaian. Huhuhuhu.... Trus musti cuci piring *manja mode on. Pembantuku, cepatlah kembali. wakakakaka...
Flap more...
Snag ::: Regular Roars, Tremendous Tome 8 Bite(s)
Scratched by
Anonymous
on
2:43 PM
Tuesday, March 25, 2008
Day 6 - The Only One
Jurong Bird Park was our next place to visit. Bangun rada siang karena pengen banget bobo, having Br**dt*lk as breakfast, taking bath for 10 minutes trus nyegat taxi di depan Lucky Plaza, meluncur ke Jurong Bird Park.
Tempatnya gede euy. Ngeliat penguin yang lucu. Jadi inget ma film Surf Up & Happy Feet. Ngeliat mereka berenang tu kayanya asiiiik banget. Hoh! Wish I had ability to swim like them. Muterin ini park, menguras keringat juga. Panas banget euy, secara tempat nya terbuka. Dan g mulai gatel2, mungkin cm sugesti. G biasa gitu loh, tiap kali di tempat terbuka, panas dan banyak pohon, jadi pengen gatel2. Tapi kalo tempatnya dingin ga gatel2 tuh. Aneh ya???
Setelah jam makan siang, balik ke Lucky Plaza buat makan. Abis makan, muter2 bentar, trus balik ke apartment, beres2 trus berangkat ke Changi. Flight ke Kuala Lumpur jam 21.40 sih, tapi uda nyampe airport jam 5pm. Wakakakaka.... Bis uda musti check out dari apartment n uda cape juga kalo mo jalan2, lagian ga mungkin juga jalan2 ambil bawa koper gede gitu, ya uda nongkrong d di airport.
Nyampe airport, mampir ke toko buku. Beli 1 buku novel anak2, 17 S$. G ga gitu demen novel yang terlalu serius, so selalu beli novel anak2. Ha3. Buku ini satu2nya barang yang g beli buat g ndiri selama 8 hari di negeri orang. Biasanya g demen beli kaos or baju or celana, tapi ntah knapa pas pergi ini males gitu. Wakakakaka. Judul bukunya Lee Raven, Boy Thief. Ceritanya simple dan ga pake neko2.
Jam 23.00 waktu setempat, baru nyampe di Kuala Lumpur. Trus naek shuttle bus yang langsung nyampe ke hotel. Jam 1 am lebih nyampe di hotel. Pas buka kamar, DOENK!!!! Kok kamar-nya berantakan. Parah... Turun lagi ke receptionis, secara telp nya ga bisa dipake. Minta ganti kamar, tapi ternyata uda full booked. Trus minta dibersihin, ditunggu2 yang bersihin baru dateng 15 menit kemudian. Doh, ni hotel katanya bintang 3 (or malah 4 ya?), tapi pelayanannya kalah dibanding losmen (padahal belum pernah nginep di losmen juga, he3). Yah, nunggu dia beresin, akhirnya baru jam 2.30 baru bisa bobox.
Flap more...
Snag ::: Joyfull Journeys, Regular Roars, Tremendous Tome 5 Bite(s)
Scratched by
Anonymous
on
12:13 PM
Monday, July 2, 2007
Thank You for Being Such A Pain
What will you do when you meet someone that really piss u off?
Sumtimes I wanna hit him rite on his face. Make him know that he deserves it. I know, for sure, this is the time when my emotion controls me. But this guy is really sucks!!!!
This kind of people makes my life so uncomfortable.
He is the one who blames you for all mistakes you’ve never made. He is the one who licks your boss a*s to get an attention. He is the one who plays with words and you know it is lame but you say nothing just to save his face.
I ever read an email from Arvan Pardiansyah (I barely know who he is), he suggested to read a book, entitled Thank You for Being Such A Pain by Mark I Rosen. He said this book is good. Mr. Rosen taught us to be thankful for the people that made our live bitter.
Anyone know this book? Or even better read it?
Or any suggestion, how to overcome this?
Flap more...
Snag ::: Tremendous Tome 0 Bite(s)
Scratched by
Anonymous
on
4:16 PM
Thursday, June 28, 2007
Can God be Trusted in Our Trials?
2.59 p.m.
Today I bought a book. I have finished reading the first chapter and it was good. Can God be Trusted in Our Trials by Dr. Tony Evans. Not a thick book, just 79 pages in it. The first chapter is really touching. He said that our trials have its positive goal. God Work through His mysterious ways though.
I’m continue reading this book. Hope it will make me get closer to my Creator.
God bless u all…
Flap more...
Snag ::: Tremendous Tome 0 Bite(s)
Scratched by
Anonymous
on
2:58 PM