Showing posts with label Joyfull Journeys. Show all posts
Showing posts with label Joyfull Journeys. Show all posts

Wednesday, August 3, 2011

Jakarta - Tuk Tuk Siadong

I woke up on 5 am. It was Wednesday, July 27 2011. Getting myself ready, I went to SoeTa airport, starting my 5 days vacation in North Sumatra, Indonesia.

My flight departed exactly at 7 am. Spending almost two hours in the sky was not enough. My plane was on Medan's sky, while the pilot told us that we could not land, because there was an accident down there. So he took us back to Pekanbaru. Spending another two hours up above was sucks, really. And indeed, it ruined our plan.

I, and my friend, planned to catch a ferry to Gunung Sitoli, Nias at 8 pm. And it would took about 8 hours driving from Medan to Sibolga, where we would take that ferry. There are only 2 ferries depart for Gunung Sitoli a day. Arriving at Medan on 12 pm made us canceled our plan to Nias. So, we went to Parapat, instead. Sitting for another 5 hours in a car, with a careless driver, who drove like he had 9 lives, was exhausting. I spent 90K rupiahs for it. The driver dropped us at Pematang Siantar and made us transit to a 'angkot'. Damn!! I really suggest you to take Tobali Travel and make a reservation before.

Arriving in Parapat, we were amazed by its view. It was worth for almost a half day trip. It took one hour for us to get to Tomok, in Samosir island by a small boat, which cost us 4K rupiahs. The scenery was really great.

We stayed over night at Tuk-Tuk Siadong, and it was approximately 3 kilometers from Tomok. You'll be offered a 'taxi' for 50K rupiahs to get you to Tuk-Tuk Siadong, or an 'ojek' for 20K rupiahs. If you go there with a group consist of more than 5 person, it would be good to take that taxi. We chose to walk. It was pretty dark, coz there was barely lamp on the street, and it was 7pm. If you arrive at Parapat before 4pm, there are boats that directly take you to Tuk-Tuk Siadong.

Bagus Bay Hotel was our choice to stay there. A clean room for two, without breakfast, costed us 150K a night. There's Batak dance show every night on 8.30 pm at the hotel. It was quite quiet at night. Check my photos here.
Flap more...

Friday, August 27, 2010

Day 2 : Getting Wet at Phuket

14 Agustus 2010, bangun di queen-size bed di Centara Sawadii Patong Hotel dengan penuh semangat *bayangin aja gimana semangatnya, pasti aneh*. Rajin banget deh, jam 6 udah bangun. Padahal kalo di Jakarta, jam sgitu masi enak2nya ngeces. Huakakakaka.... Guling2 bentar trus mandi n siap2 buat breakfast.

Breakfastnya hotel ga gitu enak, tp ni perut musti diisi biar hari itu bisa fresh n seger. Jam 7.45 tet, kita uda ditungguin sama sopir turnya. Tapi namanya si 'ibu boss', jam sgitu pasti belum siap. Huakakaka.... Abis di-buru2 ma si Djaja, jam 8.15 kita dah di mobil, siap buat bersenang2.

Jam 9 lebih kita dah nyampe di pelabuhan, gw ga tau nama pelabuhannya. Sambil poto2, kita menikmati usapan sun-block tangan masing2. Sayang ga ada yg mau usapin. Huhuhuhu.... 20 menitan kemudian kita digiring *kayak domba ya*, disuru nungguin truk yang akan ngangkut kita ke dermaga. Sebenernya jaraknya ga jauh, jalan kaki juga bisa. Bisa kepanasan, bisa keringetan, bisa pingsan di tengah jalan *lebay*.
Ternyata kita naek perahu gede, ga segede feri, tp lebih gede dr speed boat, secara tu kapal 2 lante. Bisa muat kira2 40-50 orang lebih. Dimulailah perjalanan kita ke James Bond island. Konon tu pulau dinamain James Bond, karena katanya om Bond pernah syuting di situ tahun 70an. Buset, si om udah tua juga ya. Perjalanan di atas kapal itu juga cukup lama, sekitar 1 jam-an. Cuaca nya mendung2 asik, ga panas menyengat. Namanya orang narsis, si model dan teman2, termasuk gw sih, berfoto2 di dek kapal. Kebetulan (sebetulnya sengaja sih), kita milih tempat duduk yang deket ama dek, biar bisa foto2 sebebas2nya.
James Bond island is pretty good. Ada karang segede gaban yang nuncep di tengah2 pantai, trus ada cave yg ampir sama kek cave2 di indo. Sekali lagi (lebih dari sekali sih), kita poto2 bergaya bak model beneran. Naek turun karang pun dijalani demi mencurahkan obsesi.
Abis dari James Bond, kita dibawa ke daerah *gw ga tau apa namanya*, trus kita diajak buat bercanoe. 1 canoe muat 2 ampe 3 orang, ditambah si tukang dayung. Jadi kita ga usa cape2 ngedayung, bisa totally menikmati view yang AMAZING sambil *duh lama2 malu nih* poto2. Poko'e amazing tenan dah pemandangannya. Ciamikkkkk.....

Setengah jam kemudian, kita balik ke kapal trus dibawa ke 1 tempat di mana kita bisa bercanoe sendiri tanpa tukang dayung. Gw sama si borg, nekat menjajal canoe itu. Sialnya, pas lagi asik2 bercanoe2, ujan deras mengguyur. Alhasil, basah2an di atas canoe... Romantis kan? *yuck*. Djaja ama Ahau yang tadinya mo ikutan bercanoe, ngebatalin niatnya. Cupu ya... masa ama ujan aja takut....

Canoe2an belum kelar di situ. Abis itu kita dibawa ke batcave, kali ini ama pendayung. Tukang dayung nya sama kek yg sebelumnya, bahkan dia yg minta gw ama Yenti buat naek canoe nya dia... hmm... jangan2 tu tukang dayung naksir Yenti. hihihi... Kita bertiga, kali ini ditambah Lia, masuk tu ke gua batman. Gelep dan bau. Keknya tu kelelawar ga punya wc. Untung aja pas lewat ga ada sesuatu pun yang menimpa kita punya kepala. Makin dalem masuk ke gua, tu langit2 gua makin pendek. Sampe2 kita harus tidur2an mepet banget ama canoe, biar ga kejeduk dan kebaret langit2 gua. Kebayang deh kalo misalnya tiba2 air laut pasang, bisa2 kita musti berenang ngelewatin 'itu'nya kelelawar. Fiuuuhh....
Oya, kita sempet having lunch di atas kapal. Makanannya not bad, padahal uda kecampur ama aer ujan.

Jam 3 an, kita dah di kapal lagi dan balik ke pelabuhan. Dingin banget waktu itu, soalnya baju gw basah dan ujan pula. Mana anginnya juga niupnya pake kenceng2 pula.

2 jam kemudian kita uda nyampe hotel dengan keadaan kelaparan. Abis mandi, kita jalan cari makan malem di sekitar hotel. Lobster, udang, kepiting dan cumi jadi menu santap malam kita waktu itu. Mahal, tapi worth it. Kecuali nasi putih yang 1 porsinya dibandrol dengan harga 50 baht. *gleg*. 480 baht lenyap buat makan malam.

Abis makan, jalan2 bentar trus balik hotel buat istirahat. Total kerusakan hari itu dalam baht:
Tur James Bond 1700
Tips 40
Dinner 480
Boros tapi fun ^^
Flap more...

Wednesday, August 25, 2010

Day 1 : Phew in Phuket

13 Agustus 2010, cuaca Jakarta cerah2 panas. Tumben loh ga ujan di pagi itu. Jam 9 kurang dikit gw, Borg, Djaja, Ahau, Yenti, Lia n nyokapnya uda ketemu di airport SoeTa. Dengan wajah sumringah dan penuh semangat, kami meninggalkan Indonesia, meninggalkan stres dan sumpek kerjaan for a while.

Hampir 3 jam kami duduk di cabin AirAsia yang sempit. Tapi toh semangat kami ga luntur. Nyampe di Phuket International Airport, kami dijemput sama representative dari JC Tour. Miss Wan namanya. Orangnya ramah. Di dalam perjalanan ke hotel, kami berhenti di 3 tempat. Pearl factory, T-Shirt factory dan Kripik factory.

Di pearl factory, gw ga beli apa2, secara mutiara nya mahal2, lagipula gw ga bisa ngeliat apa bagusnya. Huakakakakaka.... Di T-Shirt factory, pas masuk kami kaget trus ngakak2. Pasalnya yang jaga toko di situ bisa bahasa Indo. Tapi dengan logat dan aksen yang lucu. 'Ayo Paramitha Rusady, Megawati, Luna Maya, masuk masuk' cerocosnya. Lha kok ga ada Ariel sekalian?

Beli beberapa kaos buat oleh, trus lanjut jalan lagi. Mampir di kripik factory. Gw ga tau nama tempatnya apa, secara pake tulisan Thai. Pokokya di situ jual kripik2, dari duren sampe babi. Enak2 sih. Gw yang ga suka yg namanya duren aja bisa bilang kripik durennya enak. Tapi gw ga beli, secara gw pelit dan gw males bawa oleh2 makanan. Wkwkwk... So sementara yang laennya belanja, gw cm icip2 trus foto2 di depan factorynya.


Bis itu kita menuju hotel. Setelah check in dan bayar tur, kami istrahat bentar trus cari makan malem. Si bell boy yang bahasa Inggrisnya mayan jago, nyaranin kita buat makan di The Beach. Katanya sih enak dan ga gitu mahal. Kita mo dianter pake taxi hotel, dengan bayar 150 baht. Karena ga tau, kita okein aja. Toh 1 taxi doank kata dia. Kita nunggu deh di depan hotel. Tiba2 dateng sejenis mobil gundul dengan tutup di atasnya, dengan si bellboy itu sebagai sopirnya. Owalah... ini toh yang namanya 'taxi'. Huakakaka.... Ga ngerti bahasa Inggris gw yg kacau ato otak gw yg ga bisa memahami apa yg dia omongin waktu dia tawarin tadi. Ya sudahlah, pokonya ni perut uda minta cepet2 diisi.

Jalannya cukup jauh, karena itu satu arah. Persis kayak di Kuta Bali. 15 menitan kemudian, kita dah nyampe di The Beach. Konsepnya makan outdoor di pinggir pantai. Sayang kurang terang. Jadi kalo mo baca menu, si waiternya bawain kita lampu meja. Hehehehe... Sepoi2 angin pantai terasa nyaman. Si Borg masuk angin waktu itu. Alhasil anginnya makin banyak yang masuk deh.

Well, menunya ga bisa dibilang murah. Harga terendah yang bisa gw liat adalah 180 baht, itu pun hanya sepiring nasi goreng ayam. Lha, baru hari pertama, duit uda dikuras. Tapi ya mo gimana lagi. 260 baht menghilang dari dompet buat semangkuk Chicken Noddle and 1 es kelapa. Untungnya rasanya lumayan enak.

After dinner, kita jalan2 di sekitar pantai sambil liat2. Banyak banget jasa tur di situ. Tapi karena kita uda book tur di JC, kita ga nanya2. And u know what, jarak tu pantai ama hotel kita cuma 1 kali koprol alias deket. Cuma karena tadi berangkatnya pake muter karena tu jalan cm 1 arah, jadi terasa mayan jauh *dasar bellboy*.

Perjalanan hari itu ditutup dengan melesaknya gw ke kasur dan tidur pake ngorok *kata Djaja loh*.

Total damage (dalam baht)
Airport Tax : 530
Lunch : 120
Tips : 60
Dinner : 260
Taxi : 22
Flap more...

Monday, June 15, 2009

3 Days at Bandung

Tour Bandung, Thursday-Saturday, 11-13 Juni 2009.

Day 1
Sop Buntut Dahapati @ Cipaganti. Sop Buntut Goreng = 35K. ****
Tangkuban Perahu. Entrance fee : 15K/pax + 5K/car. ***
Sagoo @ PVJ. Mie Goreng Kekian + Drinks = 30K. **
Missing Lynx @ Blitz Megaplex. 25K/pax. *

Day 2.
Ampera on the way to Ciwidey. Gurame Bakar + Drinks = 25K. **
Kawah Putih, Ciwidey. Entrance fee = 10K/pax + 5K/car. *****
Sindang Reret @ Jalan Raya Ciwidey. Sop Buntut + Karedok = 62K. *
Neo Calista @ Bukit Pakar, Dago. Kakap Steak + Drinks (with UOB Disc 30%) = 45K. ***

Day 3.
Mie Rica @ Paskal Hypersquare. Mie Rica + Ice Tea = 20.5K. ****
Bebek Garang @ Kyai Luhur. Bebek Bumbu Rangkasbitung + Omelet Bebek + Drinks = 39K. ****

* = Not Recommended
** = So so.
*** = Quite good.
**** = Must try
***** = Highly Recommended.
Flap more...

Friday, February 20, 2009

Day 6 - The Journey Takes Us Home

Bangun lebih siang dari 5 hari sebelumnya dirasa belum cukup. Bawaannya masih ngantuk dan ngantuk. Ini juga bangun gara2 dibangunin Ruwi buat breakfast *padahal masi pengen bobo.... awas kau Wi!!!!

Dengan males2an, berjalan ke lante 4 menikmati breakfast terakhir di Bali. Makanannya lebih enak dari breakfast2 sebelumnya, tapi ga da yg spesial. Dimsumnya gitu2 doank. Pancake and wafflenya ga menarik buat disantap *sigh*.

Sehabis makan, g langsung balik ke kamar karena pengen bobo lagi. Tapi nyampe kamar, cuma bisa guling2 ga bisa bobox. Akhirnya memutuskan untuk mandi sambil menelepon sum1 out there *halah, mandi kok sambil telponan.... Di tengah asiknya mandi, telpon hotel berdering dengan indahnya nyebelinnya *ga tau orang lagi mandi kali ya... Ternyata mobil sewaan uda nunggu di bawah. Blaik, ga mungkin g cuma pake anduk ke lobby. Telponin Mus d, buat cek in tuh mobil. Ah, mandi nya jadi ga konsen nih *heh????

Abis mandi, beres2 koper. Bis itu merebahkan diri di kasur lagi en ketiduran dengan manisnya *yuck Ga lama kayanya, soalnya si Mus ketok2 dan bercurhat ria. Fiuh... Jam 11 am, kita check-out. Meluncurkan mobil ke Denpasar, buat beli oleh2 lagi di Erlangga. Tadinya mo ke Erlangga 2, tapi jalanan ditutup, akhirnya ke Erlangga 1. Di dalemnya panas banget... Hoh!!! Cukup lama kita di situ. G beli ikat pinggang buat Mia, beli kacang buat anak kantor n beli minum buat g ndiri yang hampir pingsan kepanasan.

Selesai berpanas-panas, kami lanjut ke Sanur. Rencananya mo ke Kopi Bali. Tapi salah jalan dan nyampe di pantai Sanur. Ga sengaja liat warung Mak Beng. Inget2, kata si Maggie, ni makanannya enak. Ya uda kita cobain. Sambelnya super duper pedes... Keringat mengalir kayak aer terjun. Ikan gorengnya enak, tapi sup ikannya biasa aja. G ga gitu doyan. Si Nene malah ga makan sama sekali karena ga suka ikan.

Ikan Mak Beng, Sanur
Total kerusakan : IDR 124.000 / 4 pax.
Menu : 1 porsi Nasi + Ikan Goreng + Sup Ikan + Es Jeruk
Rasa : Sambelnya mantap. Sup Ikannya ga gitu enak.
Venue : Warung di pinggir pantai yang panas.
All : **

Kenyang, kita lanjut ke Kopi Bali, tujuan awal. Tapi kali ini bukan mo makan, tapi cuma mo relax sebentar sambil mencoba mengurangi dehidrasi. Kopi Bali ternyata ada di Bypass Ngurah Rai. Pesen blueberry coffe yang cukup enak. Dan gelasnya gede, hampir segede venti nya Starbucks.

Kopi Bali, Sanur
Total Kerusakan : IDR 31.185 per pax (include tax and service and discount) ***
Menu : Blueberry Coffee **
Rasa : Mak nyus. ***
Venue : Cozy. *****
All : ****

Sejam kemudian, kami uda di Billabong shop. Padahal di Jakarta juga ada, cuma di sini semua barang diskon. Gelap mata. Wakakakak... G cuma berhasil menggondol ikat pinggang, karena barang2 lainnya, walo uda diskon kok masi tetep mahal. Heran ma toko ini, walo gede, ac nya kok yang nyala cuma di lante 1 and 2. Itu pun ga dingin2 amat. Pas g milih2 ikat pinggang di lante 3, uda kayak cacing menggeliat kepanasan.

Ga puas kami berbelanja di situ, kami muter2 Kuta dan Legian buat cari kata2 diskon. Hahahaha... Beberapa toko kami datangi, tapi toh balik dengan tangan kosong. Sempet mampir di Joger, tapi ternyata uda tutup. Dan karena uda jam 7pm lewat, kita lanjut ke Bubba Gump.

Bubba Gump terletak di deket Waterbom Kuta. Resto yang unik, inspired by Forest Gump. Pelayan2nya juga ramah, kocak dan seru. Pas kita di sana, ada yang baru honeymoon, trus dikasi surprise ama semua pelayannya, keprok2, tabuh2 toples dll. Seru deh pokonya. Kami cuma pesen 3 jenis makanan, karena uda kenyang.

Bubba Gump, Kutta
Total kerusakan : IDR 711.612 / 5 pax. (**)
Menu : 1 Dixie Style Baby Back Ribs, Shrimper's Heaven, dan 1 lagi, g lupa. Plus 5 minuman yang g lupa namanya.... *ntar diupdate deh... (****)
Rasa : Sedap..... nyam nyam (****)
Venue : Cozy (****)
All : ****

Bis makan, kita berfoto2 di depan Bubba Gump. Trus jalan ke erpot Ngurah Rai. Belum pengen pulang, masi pengen di Bali, dan dengan lucunya, kita bisa 2 kali muterin jalanan ke erpot, tapi ini karena salah jalan.

Pas banget nyampe erpot barengan ma Jerry and Fellys, yang hari ini juga ga ikutan kita karena mereka mo foto pre-wed. Kita ga lama nunggu di erpot karena jam keberangkatan pesawat dimajuin. Sempet telp Andi, dan bilang mo dijemput. Tadinya mo dijemput dd nya Nene, tapi kasian juga karena dd nya cewe n sendirian, malem2 pula.

Nyampe di Jakarta jam 11.30 pm (GMT +7). Dan kita pulang ke rumah masing2. Oya, sempet makan lagi di McD Green Garden sama Andi karena kelaperan lagi. Alhasil jam 2.30pm g baru merebahkan diri di kasur g tercinta. Wakakakka....

Berakhirlah perjalanan di Bali. Seru, menyenangkan, kepanasan, kecapean, kehilangan sendal, ketawa-ketiwi, sebel2 dikit, boros, relaxing, gila-gilaan, semua campur aduk. Kapan2 lagi yok..... Ada lagi yang mo ikutan?????
Flap more...

Wednesday, February 18, 2009

Day 5 - The Journey Swallows Us

Wedew... judulnya aneh ya? Hihihi... Bis bingung mo kasi judul apa. Tapi ini rada2 nyambung kok. Perjalanan hari ini benar2 menelan kami. Kami ditelen ma laut, tenaga kami juga ditelen sampe kecapean... Yuk baca cerita g. Eh, ambil teh n biskuit dulu, biar enak bacanya.

Hari kelima. It was fun yet exhausting. Jam 8.30 WITA, kami uda harus check out dari Oasis menuju Mercure Hotel. Hotel paling mahal selama perjalanan kami ini. Kami memang sengaja memilih hotel mahal buat sekedar memuaskan hedonisme kami. Hehehehehehe..... Setelah nitip barang di Mercure, kami berlima, tanpa Jerry dan Fellys -mereka memutuskan untuk ga ikutan watersport, dikarenakan kondisi badan yang lemah... oops, kecapean, hahahahah-, dengan mobil jemputan berangkat ke Tanjung Benoa.

Sesampainya kami di sana, disambut ma pria berbaju merah. Pak Gede ato Pak Made gitu namanya. Cuaca dilaporkan cerah dengan angin yang bersliweran. Wahana pertama : Jet Ski. Uasikk.... Kebut2an di laot, menerjang ombak, menantang badai... *boong dink* Bis itu banana boat yang super duper ga seru, trus lanjut ke menu utama : Scuba Diving.

Sebelum nyelem, kami dikasi briefing singkat tentang bagaimana cara bernafas menggunakan tabung oksigen di bawah nanti. Puas terbriefing, kami dibawa ke tengah laut trus dicemplungin satu2. Sempet panik karena ombak yang hilir mudik menerpa. Tapi ga berapa lama pun terbiasa. Mulai nyelem, trus kasi makan ikan yang buanyak.... Asik sih, tapi lama2 tenggorokan jadi kering dan pengen batuk. Sempet foto2 dan di-videoin di bawah. Si Primus dengan semangat 45 dan gaya-nya yang narsis sempat mengacungkan 2 jari membentuk lambang victory sambil tersenyum mencoba memamerkan giginya yang indah *what????, lupa kalo dia sedang berada di kedalaman 5 meter. Of kos, aer masuk memenuhi mulutnya. Ketelen ga si Mus? Bodoh ah... Instead pajang foto Primus yang sesuai peribahasa sambil menyelam minum aer, g pasang foto g aja ya... Pengen eksis gitu....

25 menit berlalu terlalu cepat. Kami musti naek ke permukaan, sebelum sirip muncul di kanan kiri tubuh kami. Setelahnya, sesuai paket harusnya kami menjajal parasailing, tapi karena angin yang begitu besar, wahana nya dituker dengan banana boat, yang lagi2 super duper huper muper luper ga seru.... Hoh...

Sehabis berolahraga aer, perut kami teriak2 minta diisi. Laper gila. Di tempat itu jual berbagai nasi dan mie goreng. Ya udah d, pesen nasi goreng ayam seharga IDR 15.000. Entah karena laper ato karena doyan, g makan dengan lahapnya nasi goreng itu. Puas makan, kami pulang kembali ke hotel.

Di Bali masa cuma spend time di hotel sih? Belum jalan2 di Kuta Beach neh. So, kami berlima, again, -Jerre n Fellys uda kepanasan katanya-, nongkrong di pante Kuta. Ga lama duduk, ada mas2 yang nawarin temporary tattoo. Setelah berdebat alias tawar menawar dengan begitu sengit, satu persatu dari kita di-cap dengan indahnya. Bisa tebak ga, dari foto ini masing2 tattoo punya sapa? If you really know me, pasti tau tatto g yang mana....

Duduk dan sesekali berfoto2 dengan narsisnya, kami menunggu matahari terbenam. Lagi2, keamatiran g mencoba mengabadikan indahnya mentari menuruni langit. Sungguh sayang, waktu itu matahari nya sedang sakit, so minta diselimutin ma si awan2. Ya wes lah, ga berhasil deh g nya.... hux hux...

Balik hotel, menceburkan diri ke kolam renang, sekedar ga mo rugi dan mo cobain kolam renang hotel. Ternyata dari kolam renang hotel pun bisa menikmati sunset. Huh... Ga bisa renang lama2, karena musti mandi dan bersiap2 untuk makan malam.

Tepat jam 8pm waktu setempat, mobil jemputan sudah menunggu di lobi hotel untuk membawa kami ke Sharkeys Seafood di Jimbaran. Bayangan g adalah resto di pinggir pante yang ramai dan penuh lampu. Ga jauh si dari bayangan g, hanya saja tak ada kata 'ramai' di sana, malah cenderung terlalu sepi, dengan pemandangan laut yang gelap dan hitam. Di kejauhan hanya tampak lampu kota Seminyak. Makanan nya lumayan enak. Tapi ga terlalu istimewa.

Sharkeys Seafood, Jimbaran
Total kerusakan : IDR 420.000/7 pax (***)
Menu : Seafood (**)
Rasa : Enak tapi ga spesial (***)
Venue : Tepat di pinggir pantai, sayang kurang ramai dan kurang terang.

Dengan kembalinya kami ke hotel, berakhirlah kesenangan hari itu. Tadinya mo nongkrong lagi di Starbucks, melewatkan malam terakhir di Bali, tapi apa mo dikata, badan sudah letoy.... loyo....

Well, karena Jerry dan Fellys ga ikutan kami ber-watersport, ini ada cerita dari Jerry:

Hari itu g n fel ga ikutan dia orang ber-watersport di Tanjung Benoa. We decided to enjoy Kuta! Jadi hari itu setelah kita pindah hotel dari Oasis ke Mercure, g sewa motor deh, dapet Yamaha Nuvo seharaga IDR 50.000 untuk 24 jam. Padahal baru sekali bw motor matic, tp ngaku sm orangnya uda sering bw. Alhasil pas disuru buka bagasi g bingung d, kok gak ada lubang kunci di bwh jok motornya ya -seperti di motor2 pada umumnya-, ternyata untuk buka bagasinya dari lubang kunci kontak jg toh...

So jalan2 keliling Kuta di hari yg panas abis itu dimulai d. Pertama2 tujuan kita uda jelas, yaitu cari tempat refleksi! Dan kita nemunin tempat refleksi di Legian, setelah ngelewatin tempat refleksi pertama -yg aga2 sepi-, kita berenti d di tempat refleksi kedua -yg ternyata juga sepi- karena uda males cari2 lagi. Pijatannya enak *ntah karena uda pegel bgt atau memang beneran enak yg pasti service-nya oke, sampe g kasih extra money karena yg mijetin g jg kasih extra time.

Habis dari refleksi kita meluncur lagi naek motor di sepanjang jalan Legian, sambil coba cari2 toko yg jual diskonan crocs yg sebelumnya keliatan, tp hari ini gak ketemu tuh toko dan kita udah muter sampe kita di pantai Kuta lagi. Akhirnya kita putuskan mau muter sekali lagi sambil liat baju dan setelah itu langsung ke arah Discovery Mall. Kesan pertama dari mal ini -secara g baru pertama kesono- kok biasa aja ya, mungkin ekspetasi ketinggian kali ya. Jadi disana kita cuma makan doang, nasi campur2 gt dan Fel mkn es campur, rasanya biasa2 aja.
Bis mkn, sekitar jam 2, kita langsung cabut ke Mercure d, pengen nikmatin hotel mahal dihari itu *hohohoho.... Sampe di Mercure, kita ternyata masih harus nunggu di resepsionis krn kita minta kamar yg sebelahan. Dan ga lama kemudian kamar sudah beres di set up.

Kesan pertama dari kamar di Mercure, kok keliatan kecil ya dibanding sama the Oasis. Kelebiannya ada balkon, kamar mandi lebih oke, dan sistem kunci kamar yg uda pake kartu. Walo kamarnya kecil, tp tetep terasa nyaman hotelnya.
Flap more...

Friday, February 13, 2009

Day 4 - The Journey Breaks Our Legs

New day!!! Semangat masih menggebu, walo bangun masih dalam keadaan ngantuk. Minta dijemput ma mobil sewaan jam 8 pagi, tapi kita baru berangkat jam 8.30. Itu pun masi pindahin barang dari Vilarisi ke The Oasis Kuta.

Pas nyampe di Oasis Kuta, kaget. Jalan masuknya hanya bisa dilalui 1 mobil. 1 mobil plus 1 orang pun ga muat. Uda lemes duluan. Tapi sopirnya tetep keukeuh mau masukin mobil. Pas check in, wew... hotelnya keren euy. Kolam renangnya panjang. Jadi pengen renang trus bobo lagi. Tapi ga mungkin, soalnya kita dah booking rafting hari itu.

Setelah check in, kita berangkat menuju Ayung River di Ubud. Hari ini kita sengaja ga nyetir sendiri karena takut kecapean setelah rafting. So kita sewa mobil plus driver. Di perjalanan kita lanjut tidur. Jam 11 siang kita dah nyampe di Ayung. Pake pelampung, pake helm, oles2 sunblock, ambil dayung, berangkat d. Untuk sampe sungainya kita musti turunin 200 270 anak tangga. Itu kata pemandunya, g mah ga itungin. Sampe bawah cukup keringetan, karena kita uda pake pelampung. Biasanya 1 perahu karet buat berenam, tapi karena kita bertujuh, dipakelah perahu karet yang agak gedean.

G yang sok berani mengambil posisi paling depan bareng Primus. Di belakang g ada Jerry n Ruwi, di belakangnya ada Fellys n Nene, sementara Lia berduaan ma si pemandu, kalo ga salah namanya Salingkuh *what a name... Seru banget ni rafting. Aernya deres karena di daerah Kintamani lagi ujan. Jeramnya cukup banyak dan pemandangannya aduhai *kok aduhai? Kita sempet berjalan kaki, karena ada jeram yang mematikan *halah lebay. Tapi ga jauh sih. Yang kasian si pemandu musti angkat perahu lewat jalan setapak. Setelah itu perjalanan pake perahu karet sambil dayung lebih seru.... Bodo amat ma aer yang kecoklatan, pokonya seruuuuu abieeees....

Di tengah perjalanan, kami menemui air terjun *udah telponan sebelumnya ma air terjun ini buat kopi darat... wakakakka... Keren. Sayang ga bisa diabadikan, karena g ga bawa kamera. Hux hux... Tapi mo bawa kamera juga ga bisa motret. Seandainya kamera g bisa renang ndiri. Hahahahah... Oya, pas rafting ketemu ma orang Jepang lagi. Ada yg cakep 2 biji. Duh sayang lagi ga bawa kamera *sigh. Pemandu kami bisa bahasa Jepang juga. Fiuh.... hebat kale....

Yang ga enak pas rafting adalah jalan ke atas setelah selesai rafting. Buset... cape gila. Mana anak tangganya gede2, tingginya seampun2. Ngos2an *ga pernah olahraga sih.... Nyampe di atas, langsung bilas, trus makan sebanyak2nya. Rakuuuuus!!!!! Makan siang uda termasuk paket rafting dengan harga IDR 150.000 per pax. Kami pake vendor namanya Payung. Bagus vendornya. Kalo mo booking lewat Go Bali Tour, atas nama Pak Sutra. Murah dan memuaskan. *hayo pak, sudah saya promosiin ni...

Tadinya setelah rafting kami mau ke Tanjung Benoa buat watersport, tapi karena capek, dan sudah sore, si Pak Sutra menyarankan untuk keesokan paginya aja. So, kami cabut ke Dreamland. Katanya si banyak sumur. Pengen liat. Wakakaka.... Kawasan Pecatu ini punyanya Tommy Soeharto. Buset dah.... Masuk ke Dreamland cukup bayar parkir IDR 15.000, ga dipungut bayaran apa2 lagi. Di Dreamland cuma foto2, karena kami uda males basah2an. Tapi toh basah juga karena ombak yang tiba2 menyapu pantai. Tali kamera g dan kamera Fellys jadi korban, tapi untungnya ga rusak. Silica gel yang ada di tas kamera pun berhamburan keluar.


Puas berfoto, kami lanjut ke Garuda Wisnu Kencana, Uluwatu. Ga bagus, kayak terlantar gitu. Cuma kayak tempat wisata di atas karang yang ga ada apa2nya. Tapi sempet juga berfoto2 sama barong dan mengisi perut dengan bakso, batagor dan siomay.

Setelah itu kami kembali ke hotel, karena jam sewa mobil juga uda mo abis. Sampai di hotel, mandi dan istirahat sejenak, trus jalan kaki ke Kuta buat cari makan. Tujuan kami Papa's cafe. Mau mencoba Pizza berapi. Tapi sungguh tak disangka. Jalannya jauh.... Kaki uda mo patah. Udah siangnya naek tangga beratus2 itu, sekarang musti jalan jauh. Mendingan naek taxi dah....

Di sana cuma pesen Pizza dan masing2 minum teh. G cobain mango tea, dan tampaknya itu paling enak dari pesanan temen2 g.

Papa's Cafe, Kuta
Total Kerusakan : IDR 381.950 / 7 pax. (**)
Menu : Papa's Vulcano Pizza + Beraneka Teh (Mango, Spicy, Mint) (***)
Rasa : Standart (***)
Venue : Resto seperti kebanyakan. Tempatnya panas dan temaram. (**)
All : (***)

Ga gitu kenyang makan di sini, karena kami ga pesen banyak. Mahal cing, heheheheh... Yang berat adalah kami musti jalan balik ke Hotel yang jauhnya.... duh.... Tapi toh kami jalan juga. Di tengah jalan, kami berlima, g, Lia, Ruwi, Nene and Mus mampir di Starbucks, smentara Jerry n Fellys balik ke hotel. Nongkrong sambil cekikikan di sana. Trus perut mulai teriak kelaperan padahal jam uda menunjukkan pukul 00.00.

Yang buka cuma KFC. Ya uda d, beli ayam KFC 9 biji. Ga pake nasi, ga pake kentang. Cuma ayam doank. Balik ke hotel, trus makan di pinggir kolam renang. Jerry ikutan makan, tapi si Fellys uda terlelap.

Berakhirlah hari itu saat g juga melelapkan diri di balik selimut hotel yang nyaman. Nitey nitez...
Flap more...

Thursday, February 12, 2009

Day 3 - The Journey Thumps Me

Wake up from my slumber di hari ketiga, langsung bergegas breakfast, karena jadwal perjalanan hari ini adalah berburu waktu dengan tujuan mengecap Babi Guling Bu Oka yang katanya bakal habis sebelum jam 2 siang. Tapi... karena sistem breakfast yang musti pesen dulu dan lamaaaaa.... akhirnya molor juga dari rencana awal.

Baru keluar hotel jam 10 pagi, langsung meluncur ke Safari and Marine Park di Gianyar. Sempet berputar2 karena setiap nanya orang, arahnya berubah. Tapi akhirnya sampai juga ke Safari Park ini. Kami harus merogoh kocek IDR 75.000 per orang untuk bisa masuk. Show nya rata2 sama dengan Taman Safari yang di Cisarua (jawa Barat) dan Prigen (Jawa Timur). Yupe, g uda pernah ke tiga Taman Safari di Indonesia, sejak g melangkahkan kaki masuk ke Taman Safari di Gianyar Bali ini. Hwakakakak.... Yah, itung2 temu kangen ama sanak saudara di sana.

Nonton show gajah, show burung ama poodle. Abis itu diajak berkeliling pake bus khususnya Safari Park. Kalo yang ini baru sekali g ikutan naek bus, biasanya pake mobil ndiri. Trus ada pemandunya. G dibikin kaget ma pemandunya yang fasih berbahasa Indonesia, Inggris dan JEPANG!!!! Omigot.... Inggris pun g ga lancar, apalagi Jepang..... Melongo pas si mbak ngomong pake tu bahasa.... Untung ga lama2 melongonya, bisa dikira kuda nil ntar.

Jam 1 lewat, kami baru keluar dari Taman Safari, dengan badan yang terasa lengket *ewh... Kembali ke Ubud untuk menikmati Babi Guling Bu Oka. Nyampe sana, ga dapet parkiran. Berputar2 dan akhirnya hanya nurunin Nene n Lia buat beli. Berputar sekali lagi juga masih belum dapet. Akhirnya Lia n Nene ngebungkus 7 porsi babi guling buat dimakan di mobil. Yah sekalian hemat waktu.

Pas dibuka n dirasa..... wew.... NIKMAT!!!! Makanan ter-enak selama di Bali sampai hari itu. Sedap. Perpaduan rasa antara bumbu dan dagingnya sungguh passsssss!!!! Mungkin juga karena sudah diserang rasa lapar, g jadi makan dengan lahap dan cepat. Abis itu gantiin Jerry yang nyetir, biar Jerry bisa gantian makan.

Babi Guling Bu Oka
Total Kerusakan : IDR 25.000/per pax (*****)
Menu : 1 porsi Babi Guling (****)
Rasa : Nikmat, Sedap, Delicious, Mak Nyus... apalagi ya??? (*****)
Venue : Rumah makan pinggir jalan yang parkirannya susah. Disarankan makan di mobil saja, apalagi kalau sudah lapar dan tidak mau repot2 cari parkir. (**)
All : ****

Melahap babi guling memang enak. Tapi kelanjutan perjalanan kami ga seenak rasa babi guling yang sedang dilumat oleh perut2 kami. Sukowati menjadi next destination. Beli oleh2 buat kaum pecinta oleh2 di Jakarta. Jam 3 sore waktu Bali kami tiba di Sukowati. Rencananya 1 jam kemudian kita sudah melanjutkan perjalanan. Tapi... seperti biasa, karena keasikan belanja, molor deh 1 jam.

Tawar menawar adalah hal biasa. Tapi percakapan yang dilakukan selama proses tawar menawar itu menghasilkan emosi, kegelian dan rasa cape yang ga bisa dibilang biasa.
Fellys/Mus : Baju kupu2 Baju bambu panjang bercorak berapa Bu?
Ibu penjual : IDR 95.000
Kami serentak : HAH???
Ibu penjual : Maunya brapa?
Salah satu dari kami : IDR 10.000.
Ibu penjual : Ya pantesan "HAH", nawarnya aja IDR 10.000.
Dalem ga sih? Sakit ga sih? Tapi memang kami nawarnya keterlaluan sih.... Wakakkaka....

Hans : Jadi berapa bu kain balinya? IDR 14.000 ya? Saya ambil banyak ni. *setelah nego2 ga dapet
Ibu penjual : Ya sudah.
Hans : Yang ini ya Bu, saya minta 2 dan minta yang putih 1.
Ibu penjual : Lha, yang putih ga ada, ini juga tinggal 1.
Hans : *cape dee.... katanya tadi ada, ngapin g cape2 nawar.

Ibu penjual : Mas kerja di mana?
Hans : Di Jakarta bu, di bank.
Ibu penjual : Orang bank kan duitnya banyak, masak pelit sih mas.
*Pengen g pites tu si ibu....
Hans : Iya bu, walo duitnya banyak, saya ini golongan yang pelit.... Wakakakak... Makanya, kasinya jangan mahal2 atuh....

Ibu penjual : Sini mas, sini mbak, ini semua IDR 10.000.
Kami dateng.
Hans : Yang ini IDR 10.000 bu? *sambil nunjuk 1 setel pakaian tidur
Ibu penjual : Ini IDR 20.000 mas.
Hans : Lha katanya IDR 10.000.
Ibu penjual : Iya, kaosnya IDR 10.000, celananya IDR 10.000. *kena deh.... sialan....

Hah, selama 2 jam kami berkutat dengan percakapan2 ga penting seperti itu. Tawar menawar hanya memperjuangkan harga seribu dua ribu rupiah. Bodoh, stupid, dan sia sia.... heheheheh... tapi asik kok.... Ga kurang dari IDR 100.000 g hamburin di Sukowati, ga banyak kalo dibanding temen2 g yg laen. Hahahahaha.... Keluar dari pasar Sukowati dengan keringetan, tambah lengket d. Lalu lanjut ke Denpasar.

Perburuan oleh-oleh belum berhenti sampai di situ. Di Denpasar kami mampir di Titiles, tempat jual sosis babi, dendeng babi dll. G abis sekitar IDR 160.000 untuk sebungkus sosis babi dan 2 bungkus dendeng babi pedas. Boros yak....

Selesai? Tentu belum. Kami masi mampir di Erlangga 2, di Denpasar. Suatu toko besar yang jualannya sama kayak di Sukowati tapi ga perlu tawar menawar, karena smua barang sudah berlabel harga. Lebih mahal sedikit sih, tapi ga pake capek nawar.

Rencananya setelah dari Denpasar kami mo mampir di Kopi Bali di Sanur. Tapi karena uda cape dan lengket, kami memutuskan untuk ke hotel dulu di Kuta. Setelah itu baru dibahas lagi mo makan di mana.

Pencarian Hotel Vilarisi di Kuta cukup melelahkan. Jalanan Kuta yang kebanyakan satu arah membuat kami berputar2. Menurut g, hotel ini paling ga enak selama kami di Bali. Tapi memang paling murah sih. Dan setelah sampai di hotel, g baru menyadari bahwa sandal baru g, yang baru g pake sehari di hari pertama di Bali, lenyap entah ke mana. Tidakk...... Udah capek, masi kesel pula karena kehilangan sandal baru, ditambah hotel yang ga nyaman. Lengkaplah penderitaan g... hux hux....

Setelah berberes dan mandi, kami pergi untuk cari makan. Dan kami makan di Warung Made. Pesen nasi campur seharga IDR 55.000, bagi g ga worth it. Pelayannya pun kurang ramah. Ga betah di sini lama-lama. G juga ga mo foto di depannya ah.... *halah halah....

Warung Made, Kuta
Total Kerusakan : IDR 62.000,00 (**)
Menu : Nasi Campur Made + Es Teh Manis (***)
Rasa : Biasa saja (**)
Venue : Remang-remang dan panas.
All : **

Setelah kenyang, kami kembali ke hotel dan tidur.
Flap more...

Wednesday, February 11, 2009

Day 2 - The Journey Continues

Alarm hp g teriak2 lagi di jam 05.00 am (GMT +8) tanggal 5 Februari 2008. Fiuh, liburan sih liburan, tapi kok bangun jadi lebih pagi dari hari kerja. Tapi demi lumba2, kami rela bangun subuh2 deh. Ga pake mandi, ga pake sarapan, kita nungguin si tukang jukung yang akan membawa kami mengejar lumba2. Jam 05.30 am, si tukang jukung berlari2 kecil. Dan membawa kabar....

BURUK!!!! Hoh! Katanya ga bisa ngejer lumba2, soalnya di tengah laut lagi ujan gede. Padahal di darat lagi cerah, terang dan bersinar warna warni *halah lebay...
Udah bangun pagi2, tapi batal. Akhirnya kami para cowo kembali ke kamar dan tidur. Yang cewe ke kolam lumba2, buat foto bareng lumba2.

Sejam kemudian, g bangun karena perut ini sudah pengen diisi. Breakfast di halaman hotel, sambil foto2 halaman hotel. Abis mandi dan berberes, kami berangkat ke Kintamani - Kedisan untuk makan siang di floating restaurant.

Pemandangan ke arah sana dihiasi dengan mahakarya Sang Maha Kuasa yang begitu indah. Pahatan gunung, ukiran langit, coretan danau begitu mempesona mata g yang sehari2 hanya melihat kotak monitor dan tuts tuts kecil. Sempat mengabadikan gambar Sang Pencipta dengan kamera kecil g, walau warna yang dihasilkannya tidak seindah aslinya. Sesekali kami berhenti di pinggir jalan untuk sekedar menghirup udara segar di sana.

Pemandangan di floating resto di Kedisan lebih rupawan. Hamparan air yang berujung bukit, tampak begitu sempurna. Kenarsisan kami pun muncul untuk bersanding dengan alam, berusaha mengalahkan kemolekan alam dengan tingkah dan gaya kami yang tidak bisa dibilang normal.


Floating Restaurant - Kedisan
Total kerusakan : IDR 245.000,00/ 7 pax
Menu : 1kg ikan nila bakar, 1 kg ikan nila goreng, tempe goreng, kangkung plecing, ca sawi daging, ayam goreng mentega
Rasa : Standart abis
Venue : Di dalam sebuah pondokan yang diletakkan di atas bambu2 yang ditata sedemikian rupa sehingga mengapung di atas danau. Great view!!!
All : **

Kenyang, kami melanjutkan perjalanan ke selatan, menuju Tirta Empul, Tampaksiring. Sesampai di sana, kami diharuskan memakai kain, untuk menutup kaki, secara kami semua hanya mengenakan celana pendek. Tak tahu menahu tentang sejarahnya, kami hanya berputar2 dan melihat2 batu2 yang terpahat sambil sekali lagi berfoto2.

Tak lama kami di sana, kami pergi ke Klungkung untuk mengunjungi obyek yang biasa digunakan untuk foto pre-wedding yaitu Tukad Unda. Ternyata Tukad Unda adalah sungai besar namun dibuat bertingkat. Mungkin karena inilah disebut Unda? Tak tahulah g. Sungai ini digunakan oleh penduduk sekitar untuk mandi, mencuci pakaian, dan b*k*r *oops... Sungguh pemandangannya seperti Sungai Ciliwung di Jakarta. Mengecewakan memang, tapi seenggaknya sudah pernah tahu dan sudah pernah ke sana. Hehehehehe...

Karena tak ada kegiatan lain, kami pergi ke Goa Gajah di Gianyar. Seharusnya ini menjadi tujuan di hari ketiga, namun karena masih sore dan tak ada rencana lain, kami mampir ke Goa Gajah ini. Kali ini kami ditemani pemandu dadakan. Pemandu yang tiba2 memandu kami, sambil sesekali menawarkan diri untuk memotret. Ya, ga mungkin ditolak, secara kami semua gila difoto. Wakakakakaak... Sementara sang pemandu asik berceloteh, g sibuk dengan kamera g, jepret sana jepret sini. Terlalu sayang untuk ga dijepret. Setelah puas melihat-lihat, terjadilah percakapan ini:
Hans : Eh pemandunya mo dikasi berapa?
Mus : Ceban (IDR 10.000) yah?
Hans, Lia, Nene : Hah??????
Mus : Oh ya uda, goceng (IDR 5.000) aja.
Hans, Lia, Nene : HAH??????? *sambil ngakak
Akhirnya kami memutuskan untuk kasi tips IDR 20.000 ke pemandunya. Ternyata, si pemandu malah minta IDR 40.000. Katanya uda harga pasaran. *gubrak, untung aja ga dikasi goceng....

Sepulang dari Goa Gajah, perut minta diisi. Cuaca mendung bikin g pengen mencicip bakso dan kebetulan ngeliat warung bakso pinggir jalan. Tapi, sodara2ku.... bakso nya berasa aneh, judulnya bakso ayam, tapi ada tulang2 putih kecil2. Kuahnya pun berasa aneh. Jangan2 ini adalah bakso t*k*s oops..... tapi ya sudahlah, sudah masuk ke perut mo gimana lagi. Sementara yang lain heboh membahas itu bakso dari mana, g tenang2 aja menghabiskan seluruh isi mangkok. Uda kelaperan euy.... *rakus dan jorok g ini ya...

Kenyang makan bakso aneh itu, kami mencari hotel yang telah dibooking sebelumnya.n Cukup susah mencarinya, namun akhirnya ketemu juga. Dan ternyata letak hotel ini tepat di depan Rumah Makan Bebek Bengil (Dirty Duck Diner). Kami menginap di Puri Dalem Cottages di Ubud.

Suasana hotel lumayan nyaman dan ga terlalu mahal. Sehabis check-in, kami menikmati sore di pinggir kolam renang. Ngobrol, cekakak cekikik, dan kemudian dilanjutkan dengan mandi bersama *maksudnya pada saat bersamaan. Hampir jam 21.00 waktu Bali, kami melangkahkan kaki menyebrang di depan hotel untuk menyantap bebek2 goreng. Suasana di Ugly Duck Diner temaram. Romantis kali buat yang pacaran.

Ugly Duck Diner / Bebek Bengil
Total kerusakan : IDR 574.035,00/ 7 pax
Menu : Masing-masing 1 porsi bebek goreng + Ice Tea/Lemon Tea/Orange
Rasa : Enak... Mak Nyus...
Venue : Dalam sebuah pondokan di tengah sawah. *bener sawah ga ya? soale ga gitu keliatan, uda malem....
All : ****
Flap more...

Day 1 - The Journey Begins

Bangun pagi di hari kerja biasanya g lakuin dengan bermalas2an. Tapi hari itu, 4 Februari 2009, g langsung bangun pas alarm hp g berteriak2 kegirangan tepat pukul 4.30 WIB. Makan roti breadtalk yang g beli semalem, trus mandi dengan aer anget, bis itu nunggu mobil Nene. Pagi itu ujan gede. Berdoa sebentar sambil berharap ujan reda.

Ga lama kemudian, mobil Nene berenti di depan rumah g. G masukin koper g dan kita melaju ke rumah Lia. Seperti biasa si Ibu satu ini doyan banget dengan kata 'lama', walo kali ini kita nunggu cuma 5 menitan. Jalanan ke arah erpot disiram dengan ujan yang walo ga sederas sebelumnya, tetep aja bikin ga enak.

Pas nyampe di erpot, ngeliat that Jerry and Fellys uda nyampe duluan dianter Ahau. Ruwi n Handy (Mus) juga uda nyampe. So barengan kita ngantri buat check-in. Satu jam kemudian kita uda ada di langit kota Jakarta, leaving Jakarta for a week escape from our routinities.

Pas nyampe di Ngurah Rai Airport, mobil yang kita sewa uda nunggu di sana. Setelah masuk2in koper yang se-gedumbrang (saking banyak n gedenya), kita bertujuh berjejalan di dalam Suzuki APV silver yang kemudian membawa kita ke Bali Utara. Jerry yang kebagian jatah nyetir. Tujuan kita Bedugul buat makan siang di Mentari Restaurant.

Perjalanan dilalui dengan semangat *namanya juga baru hari pertama. Sayang, nyampe di Mentari Resto dalam keadaan ujan lebat. Sempet ada masalah dengan reservasi di sana, karena ternyata vendor tempat kita reserved, belum konfirmasi dengan Mentari Resto. G kesel ma vendor ini, tapi cukup puas dengan servis manajemen Mentari Resto, karena merekalah yang membereskan urusan reservasi itu tanpa mempersulit kita.

Mentari Resto:
Total kerusakan : IDR 445.000/ 7 pax (**)
Menu : Buffet (Nasi goreng, Mie goreng, Fu Yung Hai, Sate Ikan, dll) (**)
Taste : Standart (**)
Venue : View ke arah Danau Ulundanu Bedugul, tapi terhalang2 oleh kabel2 listrik. (***)
All : **

Setelah menikmati makan siang di Mentari, tadinya kita mau berjalan2 di Pura Ulundanu, tapi karena ujan deras, kita lanjutin perjalanan ke Air Terjun Gitgit. Nyampe di daerah Gitgit, ujan juga belum reda. Tapi karena ga ada acara, kita nunggu di mobil sambil membereskan koper2 yang berserakan. Hampir 15 menit kemudian, ujan uda mulai reda, dan kita nekat menuruni lereng, berjalan kaki menuju air terjun Gitgit.

Nyampe di sana, g hanya bisa berdecak kagum. Indah. Ada 3 aer terjun yang kita kunjungi dalam 1 wilayah. Dan salah satunya kembar. G berhasil mengabadikan keindahan mereka dalam kamera g. Puas.... walau capek....

Lovina jadi tujuan kita setelah berfoto-foto di Air Terjun Gitgit. Mengarahkan mobil ke arah Singaraja kemudian berbelok ke arah Lovina, memakan waktu kurang lebih 1 jam. Sesampai di hotel, kami sempet berenang, sebelum akhirnya memutuskan untuk mandi dan kemudian mencari makan malam.

G lagi membereskan koper saat Jerry berteriak dari kamar mandi
'Hans, ada plester ga?'.Dengan santainya g jawab 'Ada' sambil mencoba mencari Hansaplast di kotak obat g. Trus g menuju kamar mandi, dan g kaget pas ngeliat genangan darah di lantai kamar mandi. Jari Jerry sobek kena pecahan shower yang dia puter2 biar gedein debit air yang keluar dari shower.Spontan, g lari ke arah resepsionis, tentu saja setelah memakai baju, karena tadinya g cuma pake celana renang, buat minta alkohol dan obat merah, sukur2 kalo ada perban.

'Mbak ada obat merah dan alkohol?' tanya g sesampai di resepsionis. Si mbak berjalan ke kotak P3K dengan gemulainya dan mulai mencari alkohol.
Mbak : 'Wah ga da tuh, cuma ada obat merah?'
G : 'Yang botol putih itu apa Mbak? Rivanol ya?'
Mbak : 'Em iya.'
G : 'Ya itu boleh deh'
Setelah mendapatkan perlengkapan perang, g lari lagi balik ke kamar. Darah masi keluar dari jari Jerry. G tarik jariknya, trus g sirem pake Rivanol, bis itu g kasi Betadine, trus g bungkus kapas n g teken tu luka. Bah, padahal g takut liat darah n luka. Tapi mo gimana lagi... G sempet minta Ruwi buat mintain es batu, buat bekuin darah. Tapi ternyata hotel itu ga da es batu. Bah... hotel kok ga punya es batu!!!! Tapi sukurlah, darah nya uda brenti ngalir waktu g teken.

Setelah g mandi, kami baru cari makan. Di Lovina masih sepi. Jalanan gelap dan jarang terlihat resto ato rumah makan. Satu2nya resto yang cukup terang dan nyaman untuk dikunjungi, menyajikan nasi goreng bali dan nasi goreng merah serta beberapa menu lainnya.

Chi Chi Resto
Total Kerusakan : IDR 178.750 / 7 pax (***)
Menu : Nasi Goreng Merah + Es Teh Manis (**)
Rasa : Standart (**)
Venue : Gelap (*)
All : **

Karena ga kenyang, g membeli 1 loyang martabak manis isi keju. Ukurannya kecil dan hanya 7000 rupiah. Tapi cukuplah.

Setelah makan, kami kembali ke Melka Exelcior Lovina buat beristirahat. Berakhirlah hari pertama di Bali.
Flap more...

Tuesday, December 16, 2008

Weekend on Beach

Di tengah kesibukan kantor yang super duper heboh, g n frens menyempatkan diri buat refreshing wiken kmaren. Rencananya sih mo pergi pas long wiken 6-8 Desember 08, tapi karena tarif hotel naik pas long wiken itu, diundurlah sampe wiken kmaren, 13-14 Desember 2008.

Carita jadi tujuan kami. G, Ahau n Nene berangkat jam 13.30 setelah masuk kantor paginya *buset sabtu2 musti masuk kantor, ugh... Sementara rombongan Jerry sudah berangkat dari jam 10am, n rombongan Lia uda brangkat jam 12 tengah hari. Jam 5pm kurang kami uda nyampe di Carita. Nyampe sana rencananya mo foto2, sekaligus nge-tes kamera baru *sombong ni.... Eh, baru juga buka tas kamera, g uda ditarik, diangkat ma Borg, Jerry, and Primus, trus diceburin ke kolam renang di depan cottage. Buset.... Untung aja tu kamera ga ikutan nyebur ke kolam. Hoh!!! Awas kalian!!!

Abis itu sempet ambil beberapa shot, salah satunya uda g posting di Sea Side Dusk. Jelas, masih belum bagus, wong baru belajar. Hi3. Setelahnya, cabut ke pantai buat maen ombak. Sayangnya ombak yang ditunggu kok ga muncul2, serasa ga ada angin yang cukup kuat buat bikin ombak yang cukup gede yang mampu mendorong g buat maen seluncuran *cape d. Trus maen banana boat, karena bosen nungguin ombak. Tapi maen banana boat pun terasa kurang greget. Si mas nya ga bikin permainan ini menyenangkan. Bah!!!

Ga berapa lama, uda disuru naek ma penjaga pantai, karena dah mulai pasang. Karena ga puas, kita nyemplung ke kolam renang. G sempet juga ambil beberapa shot. Tapi ga g pasang lah ya, soale asli, jelek abis. Belum bisa maenin shutter speed, aperture dan konco2nya. Hihihihihi.... Musti belajar dan belajar neh.

Karena kamar mandinya cm 1 dan kita ber-12, akhirnya para cowo pada mandi di shower kolam renang. Bukan pemandangan yang bagus g rasa. Untung aja kagak ada yg muntah ngeliat kita mandi. Wakakaka... Abis mandi, saatnya makan.... Uda kelaperan banget. Untungnya masakannya nyokapnya Lia mak nyus tenan *makasi tante.... mau lagi donk...

Bis makan, maen kartu, seperti biasa, Mag Blast, Saboteur dan Babi jadi mainan kita malem itu. Uda pernah maen babi? Tau caranya? Sepertinya hanya babi yang bisa maen. Wakakaak.... Maen ampe jam 2 dan ditutup oleh penampilan Primus dengan lagu Bilang Saja-nya Agnes Monica. Ngakak, sakit perut dan cape. But really FUN!!! Karena satu dan lain hal, foto show-nya Primus ga g pasang yah...

Besoknya sarapan popmie yang kebanyakan aer, dah gitu jalan2 di pantai. Tentu saja foto2. Hi3. Ga betah lama2 jalan2 di pantai, karena panas, kita balik ke cottage dan mendinginkan di kolam renang yang aernya dingin setengah gila.

Setelah makan siang dan mandi (siang juga!@!) kita pulang. Oya tentu saja menyempatkan diri buat ber-narsis ria. Cape, pegel, dan ngantuk. Tapi tetep, have fun nomer 1.

Flap more...

Tuesday, August 5, 2008

Day 3 - Time To Go

Yep! Hari terakhir di Pulau Umang. Bangun jam 7.30 langsung mandi dan beres2. Telp Djaja ga diangkat, telp Ruwi juga ga diangkat, yang lain pasti lagi maen futsal. G sbenernya jg rencananya mo snorkeling, tapi krn cape n lebih milih bobox drpd bangun pagi, ya batal d. Malem sbelumnya janjian breakfast jam 8.30, tapi pas bangun kok uda laper, jadi ngga sabar tuk ngisi perut.

Ga banyak yang bisa dicritain di hari terakhir di Pulau Umang. Hanya menikmati pemandangan dan lagi2 berfoto2 ria. Jam 11.30 sudah siap untuk menyeberang ke Pulau Jawa. Yep, setelah berfoto bersama seluruh IT, pulanglah kita. Good bye, Umang!Menempuh 6 jam perjalanan ke Karawaci dan ditambah 45 menit ke Jakarta. Nyampe rumah langsung bobox.

Ini ada sedikit oleh2 dari Pulau Umang dan Pulau Oar. Silakan dinikmati... Foto2 ini punyanya temen2 g sih (Danny, Klement, Ricky Jo, Yenny, sapa lagi ya?) Tapi g rasa mereka ga keberatan dipasang di sini *belum ijin nih...
Flap more...