Wednesday, February 11, 2009

Day 2 - The Journey Continues

Alarm hp g teriak2 lagi di jam 05.00 am (GMT +8) tanggal 5 Februari 2008. Fiuh, liburan sih liburan, tapi kok bangun jadi lebih pagi dari hari kerja. Tapi demi lumba2, kami rela bangun subuh2 deh. Ga pake mandi, ga pake sarapan, kita nungguin si tukang jukung yang akan membawa kami mengejar lumba2. Jam 05.30 am, si tukang jukung berlari2 kecil. Dan membawa kabar....

BURUK!!!! Hoh! Katanya ga bisa ngejer lumba2, soalnya di tengah laut lagi ujan gede. Padahal di darat lagi cerah, terang dan bersinar warna warni *halah lebay...
Udah bangun pagi2, tapi batal. Akhirnya kami para cowo kembali ke kamar dan tidur. Yang cewe ke kolam lumba2, buat foto bareng lumba2.

Sejam kemudian, g bangun karena perut ini sudah pengen diisi. Breakfast di halaman hotel, sambil foto2 halaman hotel. Abis mandi dan berberes, kami berangkat ke Kintamani - Kedisan untuk makan siang di floating restaurant.

Pemandangan ke arah sana dihiasi dengan mahakarya Sang Maha Kuasa yang begitu indah. Pahatan gunung, ukiran langit, coretan danau begitu mempesona mata g yang sehari2 hanya melihat kotak monitor dan tuts tuts kecil. Sempat mengabadikan gambar Sang Pencipta dengan kamera kecil g, walau warna yang dihasilkannya tidak seindah aslinya. Sesekali kami berhenti di pinggir jalan untuk sekedar menghirup udara segar di sana.

Pemandangan di floating resto di Kedisan lebih rupawan. Hamparan air yang berujung bukit, tampak begitu sempurna. Kenarsisan kami pun muncul untuk bersanding dengan alam, berusaha mengalahkan kemolekan alam dengan tingkah dan gaya kami yang tidak bisa dibilang normal.


Floating Restaurant - Kedisan
Total kerusakan : IDR 245.000,00/ 7 pax
Menu : 1kg ikan nila bakar, 1 kg ikan nila goreng, tempe goreng, kangkung plecing, ca sawi daging, ayam goreng mentega
Rasa : Standart abis
Venue : Di dalam sebuah pondokan yang diletakkan di atas bambu2 yang ditata sedemikian rupa sehingga mengapung di atas danau. Great view!!!
All : **

Kenyang, kami melanjutkan perjalanan ke selatan, menuju Tirta Empul, Tampaksiring. Sesampai di sana, kami diharuskan memakai kain, untuk menutup kaki, secara kami semua hanya mengenakan celana pendek. Tak tahu menahu tentang sejarahnya, kami hanya berputar2 dan melihat2 batu2 yang terpahat sambil sekali lagi berfoto2.

Tak lama kami di sana, kami pergi ke Klungkung untuk mengunjungi obyek yang biasa digunakan untuk foto pre-wedding yaitu Tukad Unda. Ternyata Tukad Unda adalah sungai besar namun dibuat bertingkat. Mungkin karena inilah disebut Unda? Tak tahulah g. Sungai ini digunakan oleh penduduk sekitar untuk mandi, mencuci pakaian, dan b*k*r *oops... Sungguh pemandangannya seperti Sungai Ciliwung di Jakarta. Mengecewakan memang, tapi seenggaknya sudah pernah tahu dan sudah pernah ke sana. Hehehehehe...

Karena tak ada kegiatan lain, kami pergi ke Goa Gajah di Gianyar. Seharusnya ini menjadi tujuan di hari ketiga, namun karena masih sore dan tak ada rencana lain, kami mampir ke Goa Gajah ini. Kali ini kami ditemani pemandu dadakan. Pemandu yang tiba2 memandu kami, sambil sesekali menawarkan diri untuk memotret. Ya, ga mungkin ditolak, secara kami semua gila difoto. Wakakakakaak... Sementara sang pemandu asik berceloteh, g sibuk dengan kamera g, jepret sana jepret sini. Terlalu sayang untuk ga dijepret. Setelah puas melihat-lihat, terjadilah percakapan ini:
Hans : Eh pemandunya mo dikasi berapa?
Mus : Ceban (IDR 10.000) yah?
Hans, Lia, Nene : Hah??????
Mus : Oh ya uda, goceng (IDR 5.000) aja.
Hans, Lia, Nene : HAH??????? *sambil ngakak
Akhirnya kami memutuskan untuk kasi tips IDR 20.000 ke pemandunya. Ternyata, si pemandu malah minta IDR 40.000. Katanya uda harga pasaran. *gubrak, untung aja ga dikasi goceng....

Sepulang dari Goa Gajah, perut minta diisi. Cuaca mendung bikin g pengen mencicip bakso dan kebetulan ngeliat warung bakso pinggir jalan. Tapi, sodara2ku.... bakso nya berasa aneh, judulnya bakso ayam, tapi ada tulang2 putih kecil2. Kuahnya pun berasa aneh. Jangan2 ini adalah bakso t*k*s oops..... tapi ya sudahlah, sudah masuk ke perut mo gimana lagi. Sementara yang lain heboh membahas itu bakso dari mana, g tenang2 aja menghabiskan seluruh isi mangkok. Uda kelaperan euy.... *rakus dan jorok g ini ya...

Kenyang makan bakso aneh itu, kami mencari hotel yang telah dibooking sebelumnya.n Cukup susah mencarinya, namun akhirnya ketemu juga. Dan ternyata letak hotel ini tepat di depan Rumah Makan Bebek Bengil (Dirty Duck Diner). Kami menginap di Puri Dalem Cottages di Ubud.

Suasana hotel lumayan nyaman dan ga terlalu mahal. Sehabis check-in, kami menikmati sore di pinggir kolam renang. Ngobrol, cekakak cekikik, dan kemudian dilanjutkan dengan mandi bersama *maksudnya pada saat bersamaan. Hampir jam 21.00 waktu Bali, kami melangkahkan kaki menyebrang di depan hotel untuk menyantap bebek2 goreng. Suasana di Ugly Duck Diner temaram. Romantis kali buat yang pacaran.

Ugly Duck Diner / Bebek Bengil
Total kerusakan : IDR 574.035,00/ 7 pax
Menu : Masing-masing 1 porsi bebek goreng + Ice Tea/Lemon Tea/Orange
Rasa : Enak... Mak Nyus...
Venue : Dalam sebuah pondokan di tengah sawah. *bener sawah ga ya? soale ga gitu keliatan, uda malem....
All : ****

14 comments:

tintabiru said...

Wah koyoke seru mbanget yo..

Anonymous said...

ga bisa tidur di melka hiks...
uda berisik2 biar si ruwi bgn, ga bgn2 juga dia

Anonymous said...

bebek bengilnya mantep..

Anonymous said...

@tintabiru : mayan.... mo ikutan?

@jer : karena jari? ato knapa?

@handy : iyah, mantep....

Anonymous said...

karena merasa tidak nyaman dan tidak tentram pas tidur di melka itu

Anonymous said...

Bebek bengilnya mau buka di menteng juga loh. Jadi kl kangen ama bebek bengil ga usah beli tiket ke Bali lagi.

Anonymous said...

@jer : wew.... karena di sebelah Ruwi mungkin.... waakakakakka

@Lia : oh di menteng ya? ayok ayok...

Anonymous said...

yuk.. cobain kalo dah buka di sini.. kmrn g liat tgl 15 feb openningnya..

Anonymous said...

bebek bengil nya enak, crunchy tapi sayang dagingnya gak banyak.

@jer : kayana krn g kurang tidur malem sebelonnya deh, cm 4 jam. g gak berasa sama sekali klo lo sedang mencoba membuat suara

@heinz : g tidur dengan tenang tanpa melewati teritori sebelah loh

Anonymous said...

Menurut blog org, ada yg lebih enak dr bebek bengil loh. Di resto Lotus Grill, Seminyak. Sayang kita tidak sempat mencicipinya di resto ini.

Anonymous said...

seruuuu.....

gambar sinar mataharinya bagus....

mus itu lucu yah..wakkakakkakak kasi goceng..wakakkakkaka..

ohya, napa kalian pake anduk yah?

Anonymous said...

@handy : uda cobain bebek nya?

@ruwi :masa si???

@lia :kapan2 lah li... masih banyak waktu...wakakaka...

@devita :iya, mus mank lucu... hahahahah...

anduk? itu selendang atau kain gitu kok... buat nutupin kaki...

Anonymous said...

ngakak abis baca yang bagian mao kasih berapa ke pemandu...

yang tempat makan tengah sawah tuh sayang malam kalo ga mantap tuh..

Anonymous said...

@sphyrna : iyah, harusnya siang or sore gitu ya... pasti enak...