Friday, July 18, 2008

Sand on Your Hand

Kala kau membuka tanganmu
Dan menaruhku di atasnya

Aku bukanlah botol plastik,
yang hanya berisi kekosongan
Aku bukanlah kerikil tajam
yang berserakan tak beraturan
Aku adalah pasir pantai
yang mengisi tiap lekuk jarimu

Aku berdiam di sana,
mempercayakan semua padamu

Kala kau mengenggamku terlalu erat

Aku bukanlah botol plastik
yang remuk tak berdaya
Aku bukanlah kerikil tajam
yang akan melukai dan menusuk
Aku adalah pasir pantai
yang akan menyeruak keluar

Kala kau kembali membuka tanganmu

Sebagian diriku telah hilang,
kepercayaanku
Entah dihembus angin sepoi
entah disapu ombak berderai
entah bercampur dengan butiran di pantai

Dan tidak,
kau tidak akan menemukanku lagi

8 comments:

Ika Devita Susanti said...

bagus loh... :D jadi terharu, kok kamu bisa juga yah jadi filosofis:D

Judith said...

Mengharu biru ..

Keren banget kata2nya Hans ..

Anonymous said...

Lagi marahan ya??

Anonymous said...

suka bikin puisi tha?

Anonymous said...

Hans.. dikau memang seorang penyair yang handal..

dah dapet warisan ilmu dari chairil anwar & nicholas saputra ya..(lha?!)

haruskah aku berlari ke pantai baru k hutan untuk menyelamatkan sang pasir pantai dari ombakan laut yang menggebu.. wakakakakak.. (lha kok g jadi berpuisi jg ya.. )

Anonymous said...

iiiuucchhh...
keren banget puisinya hans
suka banget :)

Anonymous said...

@devita : hehehhe... makasih... ga filsuf kok, cuma pernah dgr ttg pasir dalam genggam tangan... ini cm tambah2in sana sini...

@auntie jude : hihih... kok haru sih? ini kan tegar... hohoho... makasi auntie..

@rita : marahan ma sapa? lam kenal btw... thx dah mampir..

@elmo : lha, ke mana aja??? kan sering posting puisi...

@handy :hehehe... berlebihan deh mus... biasa aja kali, masi amatiran... ayo2 bikin puisi juga!!!

@tha : seneng d, tha suka... makasih ya...

Anonymous said...

tulis lagi. kamren salah ketik. wekeke.
Hayo ya... dah gede kok main pasir.
ayo cuci!