Saturday, March 13, 2010

Driving License

Bangun pagi di hari Sabtu paling bikin g males. Tapi hari ini, mau ga mau, musti bangun pagi. Kedua SIM g bakal expired 2 hari lagi. So musti diperpanjang.

Jam 7.30, dengan mata yang masi pengen merem plus badan yg ga enak dan tenggorokan sakit, g bangun dan mandi. 15 menit kemudian *mandinya cepet banget kan???, g dah siap di belakang setir, melajukan mobil ke Mall Ciputra.

Renacananya mo perpanjang di SIM keliling yang ada di depan Trisakti. Tapi karena g belum pernah ke Trisakti dan g pikir drpd ntar g bingung parkir di mana, g memutuskan untuk parkir di Mall Ciputra aja. Gila, Jakarta bener2 panas. Walo masih jam 8 pagi, panasnya uda ga karuan. Dan ternyata kalo jalan kaki dari CL ke Trisakti mayan bikin keringetan. HOH!

Nyampe di sono, g disuru isi formulir dan melampirkan fotokopi KTP dan SIM yang lama. Karena g ga bawa fotokopi KTP, akhirnya fotokopi deh di situ. 2000 rupiah buat fotokopi KTP doank. Dan belakangan g tau, duit 2000 itu dibuat beli Kopi Susu sama polisinya. *sigh*

Setelah isi formulir, g nunggu kira2 setengah jam-an. Mayan mati gaya sih, secara panas dan ga bisa duduk karena rame. Untung aja g dateng pagian, jadi pas g dateng ga rame2 banget. Bis itu g dipanggil, masuk ke mobil buat foto. Proses foto dan cetak SIM nya ga sampe 5 menit.

"Mas Hans, ini 2 SIM, jadi 230 ribu ya. Kalau mau kasi lebih boleh," kata petugasnya.
G kasih duit 250 ribu.
Pas kasi kembalian, si Mas bilang "Ini Mas Hans, kembaliannya dan SIMnya. Wah ganteng nih fotonya."
Yah.... karena dia uda bilang g ganteng, g kasih deh 10 rebu buat dia. Hahahahaha... *hayo siapa yg bilang g ganteng lagi? ntar g kasi.... kasi senyum ajah sama ucapan terima kasih.... wohohohoh....

Keluar dari mobil, SIMnya dikasi plastik di bagian depannya, dan g disuru bayar lagi 10rebu buat 2 SIM. Halah... ni bukannya harusnya gratis ya? *sigh* Tapi ya sudahlah. Bis itu g melenggang balik ke CL, sambil ngeliatin foto SIM g yg ancur. G bingung deh, si Mas tadi ga bisa ngeliat ato pura2 biar dikasi duit? Yang jelas g ketipu... *wkwkkwkw...

Overall, I spent 252K rupiahs and about one hour buat perpanjang SIM.
Flap more...

Monday, January 25, 2010

This Journey

Sepanjang perjalanan ini, ya Bapa
Liku dan terjal telah kualami
Luka dan carut telah tergores perih

Kini ku terantuk saat mencoba berlari
Jatuh dan tak ingin tegak berdiri
Kuteriakkan namaMu, mengaduh, mengiba hati

Aku lelah, Bapa
Biarkan aku berhenti, merawat diri

Namun jika aku harus berlari
Tak kan mampu aku seorang diri
Biarlah kasihMu ada dalam hati
Biarlah kuatMu menyelubungi sanubari

Aku percayakan kakiku dalam kasihMu
Aku percayakan hidupku dalam tanganMu
Ajar aku untuk setia padaMu
Flap more...

Tuesday, December 22, 2009

You and Your Rain

Aku bersandar pada kursi keras kantorku. Kudengar lagu demi lagu mengalir lirih di earphoneku, sambil sesekali kutatap rintik hujan di luar sana. Jalanan basah yang menghampiri pandanganku, menerawangkanku kembali ke masa lalu.

'Aku suka hujan di pagi hari,' katamu tersenyum sambil menunjuk ke luar mobil.
Aku mengangguk, membalas senyummu. Jalanan kala itu tak begitu ramai, jadi kualihkan pandanganku ke atas. Langit merenda awan, matahari mengintip di tengah tetesan hujan. Sempurna, pikirku, sambil berharap hujan 'kan reda ketika kami sampai di gereja.

Aku memandangmu, dan kamu masih tersenyum, begitu menikmati cuaca saat itu. Layaknya seorang bocah dan permen lolipop-nya, demikian juga kamu.

Setahun yang lalu. Waktu bergulir begitu cepat. Tiga hari lagi Natal dan aku belum mendengar kabar darimu. Kuseruput coklat panasku sambil berharap, aku bisa memandang senyummu sekali lagi saat kau bersenang-senang dengan hujanmu.
Flap more...

Monday, September 28, 2009

It's Been A Year

What's been a year?

A new me. Me, who started to learn about what life really is. A life that was filled with love. Love itself, as the time went by, was not only what I felt, but what I committed to, what I did for it, what sacrifice that I was willing to make.

Life, like love, for me, is about understanding. The meaning of life, is not how I regret and being grumpy because of what I can not reach. It is about how to accept and understand that there are many things I can not control. Like I always say, life ain't beautiful until I decide it is.

I have learnt so many, yet I did make mistakes. I laughed a lot, yet tears went down. But that is how I grow up. It is not my birthday, nor my wedding day. But this day is special, I thank God for giving me this day one year before.

*postingan ga penting nih, cuma asal nulis*
Flap more...

Thursday, September 17, 2009

Morning Alarm

Aku tengah lelap meringkuk di ranjangku ketika jam di kamar berdentang 2 kali. Aku terbangun dan melihatmu mengendap, sedikit berjingkat berusaha tak membangunkanku.

"Hi!" sapaku. Kamu terkaget dan tersenyum padaku, "Hey, sorry, waking you up. Go back to sleep!" Aku berdeham dan kembali tertidur.

Entah berapa lama aku tertidur, saat aku merasakan kehangatan tanganmu memeluk pinggangku.

"Glad to see you back," kataku setengah sadar.
"I miss you" kau berbisik.
"Are you serious?" tanyaku tak percaya.
"Serious" nafasmu menghangatkan punggungku.
"I miss you too..."

"TUT TUT TUT TUT TUT"
Aku terbangun dari tidurku. Kumatikan alarm handphoneku dan ku berbalik. Tak kudapati kau di sana. 'Alarm sialan,' umpatku dalam hati.
Flap more...

Tuesday, August 25, 2009

Mereka Bertanya

Mereka bertanya adakah air mata
atau rekah senyum yang menggugah asa?
Segaris mimpi mungkin tak raih sang bintang
Namun alunan simfoni ini tak akan pernah lekang

Mereka bertanya seuntaikah bahagia terasa
atau sayatan perih yang membuka luka?
Seberkas harapan mungkin tak menorehkan keabadian
Namun keyakinan ini mengusir kesepian

Mereka bertanya adakah kepastian menjelang
atau cinta akan pupus di balutan waktu berselang?
Sebait cerita tak akan menjawab mereka
Namun kasih yang ada bukanlah kesiaan belaka

Mereka bertanya, kita mengalunkan mimpi dan nada
Mereka bertanya, kita mengukir keyakinan dan asa
Mereka bertanya, kita menjalin cinta dan cerita
Di akhir sang waktu, mereka bertanya
'Sanggupkah kami seperti mereka?'


Inspired by a friend of mine.
Teruslah berharap dan berkeyakinan.
Flap more...

Friday, August 21, 2009

On The Pergola

Lambaian spanduk iklan yang tertiup angin kadang mengenai kepalaku. Kunikmati cahaya mentari pagi yang menyentuh kulitku. Di beranda rumahku, aku duduk memandang deretan bukit melintang membentuk horison.

Dingin, kugenggam segelas teh hangat dan sesekali kuhirup uapnya. Aku sungguh menikmati alam ini. Kudengar derak pintu di belakangku. Aku menoleh dan kulihat senyum kecil di wajahmu.

Aku kembali mengarahkan pandangan di kejauhan, bangkit dari kursi dan mulai berceloteh sambil menunjukkan hamparan hijau di bawah sana padamu. Kau mendekat dan melingkarkan kedua tanganmu di pinggangku. Aku terdiam, merasakan sensasi hangatmu. Kupejamkan mataku, mencoba menyatukan semua rasa yang diterima indraku.

Tak sebentar ku menikmati indahnya pagi ini. Saat kubuka kembali mataku, gelas yang tadi kupegang telah menjadi dingin. Kau sudah tak ada di sana. Barisan bukit hilang entah ke mana. Yang tertinggal hanyalah aku dan spanduk iklan yang tetap menerpa wajahku sesekali.
Flap more...

Tuesday, July 21, 2009

I Know

There's no word i cud say
Nor there i cud write
To let this feeling lay
In the brightest light

Love, what people tell
Ain't sumting i know really well
Love, what people soar
Ain't sumthing i cud roar

But when it comes to you
I know it's true

Sent to you.
July, 20 2009.
01:37 a.m.

Flap more...