Mereka bertanya adakah air mata
atau rekah senyum yang menggugah asa?
Segaris mimpi mungkin tak raih sang bintang
Namun alunan simfoni ini tak akan pernah lekang
Mereka bertanya seuntaikah bahagia terasa
atau sayatan perih yang membuka luka?
Seberkas harapan mungkin tak menorehkan keabadian
Namun keyakinan ini mengusir kesepian
Mereka bertanya adakah kepastian menjelang
atau cinta akan pupus di balutan waktu berselang?
Sebait cerita tak akan menjawab mereka
Namun kasih yang ada bukanlah kesiaan belaka
Mereka bertanya, kita mengalunkan mimpi dan nada
Mereka bertanya, kita mengukir keyakinan dan asa
Mereka bertanya, kita menjalin cinta dan cerita
Di akhir sang waktu, mereka bertanya
'Sanggupkah kami seperti mereka?'
Inspired by a friend of mine.
Teruslah berharap dan berkeyakinan.
Flap more...
Tuesday, August 25, 2009
Mereka Bertanya
Snag ::: Symphonic Screams 0 Bite(s)
Scratched by Anonymous on 2:09 PM
Friday, August 21, 2009
On The Pergola
Lambaian spanduk iklan yang tertiup angin kadang mengenai kepalaku. Kunikmati cahaya mentari pagi yang menyentuh kulitku. Di beranda rumahku, aku duduk memandang deretan bukit melintang membentuk horison.
Dingin, kugenggam segelas teh hangat dan sesekali kuhirup uapnya. Aku sungguh menikmati alam ini. Kudengar derak pintu di belakangku. Aku menoleh dan kulihat senyum kecil di wajahmu.
Aku kembali mengarahkan pandangan di kejauhan, bangkit dari kursi dan mulai berceloteh sambil menunjukkan hamparan hijau di bawah sana padamu. Kau mendekat dan melingkarkan kedua tanganmu di pinggangku. Aku terdiam, merasakan sensasi hangatmu. Kupejamkan mataku, mencoba menyatukan semua rasa yang diterima indraku.
Tak sebentar ku menikmati indahnya pagi ini. Saat kubuka kembali mataku, gelas yang tadi kupegang telah menjadi dingin. Kau sudah tak ada di sana. Barisan bukit hilang entah ke mana. Yang tertinggal hanyalah aku dan spanduk iklan yang tetap menerpa wajahku sesekali.
Flap more...
Snag ::: Maginificent Memoirs 1 Bite(s)
Scratched by Anonymous on 10:14 AM