Judulnya ga nyambung yah? Hihihi... Bis mo posting 2 kali males, ya uda jadiin 1 aja. Tapi keduanya tentang review kok. Yang satu review tempat makan, yang atunya review film.
Teko. Waktu pertama kali liat rumah makan ini, pas g lagi nyari2 Leko. Hampir aja masuk ke sini, tapi karena Fellys nge-rekomend ke Leko, dan dari awal memang rencana ke Leko, so Teko ini dilewatin.
Teko ini berlokasi di PIK, beda beberapa ruko ama Leko. Sajiannya juga mirip2 ama Leko. Menu spesial-nya Iga Penyet juga. Disajikan dengan 4 pilihan sambal, bikin Teko serupa namun tak sama dengan Leko. Iga penyet nya lebih garing, lebih renyah dan lebih berasa dibanding Leko. Kalau di Leko mantab, di sini lebih mantab.
Sempet nyicip juga Iga Bakar Bumbu Kacang. Yang ini juga ga kalah enak. Bumbu kacangnya krasa banget daun jeruk nya *atau daun salam ya?@#!? Enak kok. Buat selingan kalo dah bosen makan di Leko. Hihihihi.... Harganya sama kok. Kalo beda pun ga beda jauh. 75K IDR buat berdua dirasa uda cukup.
Angels and Demons. Bagus menurut g. Walo berbeda dengan cerita di bukunya, ga mengurangi greget kok. Yang sedikit melenceng dari cerita, seinget g adalah:
1. Simbol Illuminati diterima Langdon dari mesin fax, bukan dari kepolisian.
2. Langdon memecahkan kaca perpustakaan dengan menggunakan efek domino rak buku, bukan hanya dengan 1 rak.
3. Langdon berkelahi dengan Hassasin, tidak hanya diam.
4. Camerlengo membakar dirinya di atas gereja bukan di tangga menuju makan Santo Petrus.
Itu juga kalo g ga salah inget sih. Hahahahaha....
Overall, film ini keren. Patung, gereja, Vatikan, semuanya keren. Ga nyesel deh nonton film ini. G yang duduk di baris kedua dari depan, dan nonton dengan kepala nyut2an, masih bisa menikmatinya. TOP dah!
Flap more...
Monday, May 18, 2009
Teko & Angels and Demons
Snag ::: Delicious Delight, Screen Shouts 2 Bite(s)
Scratched by Anonymous on 1:19 PM
Wednesday, May 13, 2009
Coming Soon
Sejak kepindahan tempat kerja g ke Bintaro, g jadi berhak pulang lebih awal deh, karena masuknya juga lebih pagi. Jam 5 teng, g dah bisa meluncur pulang. Pas ada FIT (Free Indie Tuesday) horor di Blitz Megaplex, g kepikiran buat nonton. Soalnya dulu2 kan ga bisa, secara film diputer jam 7, padahal g baru pulang jam 6 sore.
So, dengan gigihnya g pulang jam 5, trus jemput Andi, pulang bentar buat ganti baju n naruh leptop, trus melaju ke Grand Indo. Tapi sial sungguh sial, macet nya ga ketulungan. Di kemanggisan macet, di tanah abang macet, ga biasanya. Hoh. Tau gt, ga usa ganti baju dulu....
Nyampe Blitz jam 7.20 dan uda penuh. Hux hux... Dan tnyata si Primus yang uda dateng duluan juga ga kebagian tempat. Padahal td nya sedikit berharap kalo si Mus uda di dalem, dia nge-cup-in tempat. Hihihihi....
Mo pulang kok brasa sia2, so abis makan, menguatkan hati buat tetep nonton film horor dengan tajuk Coming Soon. Si Harry pernah bilang di blog-nya film ini dapet nilai 5 dari 5 bintang. So mayan berharap ni film ga mengecewakan.
Film-nya shocking. Tapi g cm kaget sekali sih, soalnya hampir sepanjang film g merem ato kadang nutup mata pake tangan. Hahahahahaha.... Reviewnya bisa dilihat di blog-nya Harry. G takut kejadian selama-seminggu-kebayang-muke-hantu gara2 nonton 4BIA keulang lagi. Wakakaka... Tapi g yakin, walo g ga nutup mata, film ini ga seseram 4BIA.
Overall, sekalipun film ini mengagetkan, dan mayan serem, g ga bisa kasi nilai lebih dari 6 dengan skala 10 buat film ini.
Flap more...
Snag ::: Screen Shouts 0 Bite(s)
Scratched by Anonymous on 2:00 PM
Friday, May 8, 2009
My Bloody Valentine
Film animasi 3D? Udah biasa. Sekarang giliran film non animasi tiga dimensi. Film pembunuhan pula. Killing sphree. Hehehehehehehe...
Yupe, kmrn abis nonton My Bloody Valentine. Horror thriller yang berkisah tentang 'bangkitnya kembali' seorang pembunuh massal setelah 10 tahun dinyatakan tewas terkubur dalam sebuah tambang.
Ceritanya standart walau ada twist di bagian akhir cerita. Tapi efek 3 dimensinya bagus. Jempol bagi pembuatnya. Keren. Ga kurang dari 3 kali g terlompat2 dari kursi g. Kaget, tegang dan hm..... gore.
Bagi yang demen film2 kayak Wrong Turn, Saw dan sebangsanya, pasti suka ma film ini. Adegan2nya disusun sebegitunya sehingga sering bikin kaget. Mungkin karena terlalu sibuk bikin adegan mengagetkan, ceritanya jadi standart. Hehehehehe....
But ini film layak tonton kok, tapi musti yang 3D loh. Sayang cuma diputer di Blitz Megaplex.
Flap more...
Snag ::: Screen Shouts 0 Bite(s)
Scratched by Anonymous on 9:55 AM
Monday, May 4, 2009
What Love Is
"I have found the paradox,
It is Mother Teresa's.
What do you think?
Snag ::: Personal Paradigms 0 Bite(s)
Scratched by Anonymous on 11:02 PM